Oleh: Desi Novita Rachmi, S.Pd
Dunia tanpa plastik. Mungkin hal ini bisa jadi impian sebagian orang, mengingat betapa dahsyatnya sampah plastik yang terbilang sukses “mencekik” planet kita. Efek negatif darinya sudah bisa kita lihat, dari mulai hewan-hewan laut yang mati akibat terjebak plastik, ditambah lagi dengan sifatnya yang susah terurai, sampai yang lebih ekstrim plastik bisa masuk ke dalam tubuh kita dalam bentuk mikroplastik lewat makanan dan minuman. Mengerikan memang ! dan semua terjadi tanpa kita sadari.
Gerakan mengurangi sampah plastik mulai bergema. Banyak hal dilakukan aktivis lingkungan hidup. Dari mulai membuat hastag ‘say no to plastik’, sampai kampanye di even-even tertentu untuk menjelaskan betapa plastik bisa mengubah dunia menjadi sangat mengerikan bila tidak segera disikapi dengan bijak. Banyak perusahaan berlomba menciptakan plastik ramah lingkungan, bahkan tak segan mengkampanyekan plastik yang bisa dipakai berulang-ulang untuk mengurangi limbah plastik yang semakin menggila. Menurut laporan UN Environment, plastik dan styrofoam adalah produk plastik yang paling bermasalah dalam pencemaran lingkungan.
Mengingat banyaknya efek yang mengerikan dari sampah ini, sudah saatnya kita mulai untuk “diet” kantong plastik. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi plastik, diantaranya Pertama, mengurangi penggunaan produk plastik (reduce); Cara yang paling efektif adalah memilih produk yang kemasannya dapat didaur ulang,menggunakan kedua sisi kertas untuk keperluan serta menghindari produk plastik dalam jumlah besar.
Kedua, membawa tas kanvas atau goodie bag kemana-mana. Sedikit banyak hal ini bisa mengurangi sampah plastik, dalam hal ini kantong plastik. Ini dikenal dengan Reuse.
Ketiga, melebur plastik-plastik lama untuk dijadikan daur ulang. Kegiatan paling hits dari recycle ini adalah mengubah cangkang kopi menjadi tikar atau wadah tisue. Hal ini dikenal dengan istilah Recycle.
Gerakan 3R (reduce, reuse, recycle) ini semoga, menjadi solusi dalam pelestraian lingkungan, supaya selamat dari ancaman sampah plastik. Perubahan kecil akan lebih bermakna jika diikuti oleh ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang, sekaligus bisa mengubah wajah dunia. Awali dari sekarang, dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang. Mari selamatkan bumi!!.
(Penulis adalah Guru SD Negeri Indihiang Kota Tasikmalaya)
Comments 1