“Pengembangan Potensi Guru Dalam Era Kurikulum Merdeka”
Tasikmalaya, Duta Priangan – Dalam upaya menjawab tuntutan era Kurikulum Merdeka, Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Kecamatan Cipedes yang terdiri dari lima wilayah Gugus (Gugus Dr. Mohammad Hatta, Gugus Mayor Elang Subandar, Gugus Utuy Sobandi, Gugus K. H. Ma’mun Sodiq, dan Gugus R.E Marthadinata) memandang penting digelarnya workshop pengembangan potensi guru yang secara umum memiliki maksud dan tujuan agar guru selain lebih memahami juga mampu mengembangkan potensi yang dimiliki dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Demikian hal tersebut dipaparkan Ketua Pelaksana Workshop FKKG Kecamatan Cipedes, Riksa Komara, S.Pd yang juga selaku Ketua KKG Dr. Mochammad Hatta Kota Tasikmalaya, dalam petikan laporan kegiatannya pada pembukaan workshop yang digelar di Galunggung Ballroom City Hotel Tasikmalaya, Senin (01/07/2024).

Hadir pada seremoni pembukaan kegiatan workshop tersebut, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, H. Ucu Anwar Surachman, S.Pd., M.Pd, Korwas pada Disdik Kota Tasikmalaya yang juga selaku Pengawas Bina SD Wilayah Kecamatan Cipedes, Asep Supriadi, S.Pd., M.Pd, Ketua K3S SD Kecamatan Cipedes, Aep Saepul Husna, S.Pd., M.Pd.

Seusai membuka resmi kegiatan, dalam arahannya H. Ucu mengharapkan guru di era kurikulum merdeka mengedepankan pembentukan karakter bagi peserta didik mencakup moralitas, kesalehan sikap dan perilakunya, kemudian guru juga harus menanamkan kompetensi berfikir kritis, kreatif, communicative, dan collaborative, lalu guru harus membangkitkan gairah literasi yang tidak hanya terpaku pada satu sumber dalam hal ini buku saja melainkan dari alam sekitar, lingkungan hidup.
Baca Juga: Gelar Karya P5 SDN 1 Manangga Meriahkan Pesta Akhir Tahun Ajaran 2023-2024
“Dalam proses pembelajaran di era kurikulum merdeka selain memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar yang tersedia, guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik yang selaras dengan tuntutan jaman. Di dalam kurikulum ini terdapat projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Projek ini tidak bertujuan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran, maka ide, gagasan guru yang melahirkan terobosan pembelajaran akan sangat kami nantikan,” ujar H. Ucu. (AA)