Tasikmalaya, Duta Priangan – Setelah pernyataan beberapa ketua OKP, kini giliran Ketua KNPI Kecamatan Cineam dan Kecamatan Karangjaya yang juga turut angkat bicara soal isu pelaporan aktivis pangajar oleh pihak PT. Wiracakra yang di alamatkan kepada ketua Forum Gunung Pangajar, Hendra Bima ke Polisi.
Saat ditemui Duta Priangan, Ketua KNPI Kecamatan Cineam, Ahmad Komara, S.IP menyampaikan, “Saya hanya ingin menyampaikan disini bahwa kegiatan Forum Gunung Pangajar menyangkut kegiatan generasi muda sangat positif, bahkan boleh dikatakan ‘pergerakan model baru’, dimana semua kelompok generasi muda dari berbagai organisasi baik yang junior sampai para seniornya rempug bareng di Pangajar, tak hanya memikirkan kegiatan masing-masing organisasinya seperti kegiatan kaderisaai atau pelatihan organisasi kepemudaan lainya tetapi turut diajak menggali potensi daerah memetakan dan mengurai masalah-masalah yang ada didaerah khususnya Cineam, Karangjaya dan berbaur dengan warga terdampak, eks karyawan atau pun para petani penggarap lahan tidur kahuripan yang terhimpun dalam Serikat Petani Gunung Pangajar,” papar Ahmad.
“Dalam forum Pangajar, lanjutnya, “Semua ditantang untuk kreatif dan produktif memaksimalkan semua potensi berbasis kedaerahan baik saktor potensi pertanian potensi pariwisata dan lain sebagainya, dan saya melihat dalam wadah forum gunung pangajar semua diajak berpikir dan berdiskusi, ada kajian rutin tentang konsep mengenai segala hal, dan yang membuat saya salut mereka bukan hanya berkonsep tepi terjun kelapangan menjadi praktisi,” tambahnya.
“Saya rasa hal seperti ini jarang terjadi di daerah lain ada sebuah wadah organisasi lokal berbasis kedaerahan yang menampung semua organisaai kepemudaan bahkan organisasi petani dan warga pada umumnya. Semua itu saya akui sendiri hal itu salah satunya berkat sentuhan tangan dingin Kang Hendra Cahyadi, atau lebih biasa diberitakan Hendra Bima selaku Ketua Forum Pangajar,” katanya.
“Menyoal PT. Wiriacakra, menurut saya harusnya pihak mereka bersukur, aset yang sudah terbengkalai berupa mess dimanfatkan dengan baik sebagai sekretariat bersama organisasi, anggaplah sebagai kebaikan sosial pihak PT kepada masyarakat sekitar perkebunan pasca gulung tikar, ingat lah nasib 109 karyawan yang menunggu uang pesangonnya dibayar, mereka sudah hampir tiga tahun menunggu, kesabaran eks karyawan ini balaslah minimal dengan perlakuan baik jangan orang yang memperjuangkan mereka malah kini diterpa isu dilaporan ke Polisi.” pungkas Ahmad.
Sementara itu ketua KNPI Kecamatan Karangjaya, Ogih Pipin Sutisna menyampaikan, “Tanah itu memiliki fungsi solial, sementara PT. Wiriacakra sudah mengelola perkebunan kahiripan itu hampir seratus tahun memonopolinya sendiri dengan luas lahan kurang lebih 379 ha, alih alih berterima kasih kepada buruh taninya malah uang pesangon saja gak dibayar ini jelas telah terjadi ketidakadilan solial, wajar saja jika eks karyawan marah dan meminta advokasi untuk diperjuangkan kepada Forum Gunung Pangajar,” jelasnya.
“Dengan adanya isu pelaporan ini menambah kekecewaan eks karyawan kepada H. Wawan sebagai pemilik perkebunan, selain itu jelas membuat geram warga terdampak pangajar.” pungkasnya. (Abi)