Ciamis, Duta Priangan – Meski tidak seperti melintasi jembatan tol yang berbayar dengan tarif khusus, namun pengendara baik roda dua maupun roda empat yang melintasi Sasak Cirahong (Jembatan Cirahong-red) dari dua arah baik dari Tasik menuju Ciamis atau sebaliknya memberi uang sekedarnya kepada warga yang secara insiatif mengatur lancarnya arus lalu lintas dari dua arah itu.
Sasak Berlegenda yang melintang panjang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya (Manonjaya) dengan Kabupaten Ciamis (Pawindan) ini sebenarnya jembatan lintasan Kereta Api, namun ada bagian bawah dari jembatan rel KA tersebut dapat dimanfaatkan untuk melintas kendaraan dan bantalan balok kayu sebagai alasnya.
Pengendara yang menjadikan akses tersebut menjadi lintasan alternatif memperpendek jarak dan waktu dari Ciamis menuju Manonjaya dan sekitarnya, atau pun sebaliknya, namun kondisi bantalan dari balok kayu tersebut kini banyak dikeluhkan warga pelintas Sasak Cirahong tersebut.
Keluhan warga sebabkan beberapa balok kayu sudah tidak layak pakai dan berserakan tidak karuan nampak kurang urus dan perhatian hingga warga yang melintas disana kini merasa kurang nyaman dan tidak aman.
Epi Lakri salah satunya. Kendaraan roda empat nya gembos karena mungkin tertusuk skrup atau paku penguat balok kayu Sasak Cirahong. Dan itu bukan satu-satunya insiden yang menimpa ban kendaraan para warga yang melintasi disana. Hal ini jelas ada yang salah dalam pengelolaan meski secara sukarela dilakukan warga setempat, namun apabila diiringi dengan perawatan yang baik dan benar, maka kecelakaan seperti dialami Epi tidak akan terjadi.
Atas kejadian tersebut, Epi Lakri berharap, pihak pemerintah daerah harus turun tangan serius seperti sebelumnya memberikan subsidi bantalan balok kayu agar kondisinya tidak seperti sekarang ini terkesan semerawut. Dan hal ini, menurut Epi, akibat lambatnya, bahkan sudah lama bantuan pihak pemerintah untuk sasak tersebut belakangan hari nyaris tak terdengar.
“Saya paham, Jembaan Cirahong memang diluar kuasa pihak pemerintah daerah, namun bila akses tersebut kini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat maka pemerintah daerah harus lebih serius turun tangan dari yang sudah diupayakannya selama ini,” ujar Epi.
Masih dikatakan Epi, “Entah seperti apa yang pasti pihak pemerintah harus memberikan perhatian serius atas akses yang menghubungkan Manonjaya (Kab. Tasik) dengan Pawindan (Kab. Ciamis) ini,” imbuhnya. (Galang/*ralat)