Tasikmalaya, Duta Priangan – Mahasiwa STAINU menuntut ketua STAINU Kota Tasikmalaya mundur dari jabatannya. Sekitar 50 orang mahasiswa STAINU dalam aksinya menyegel ruangan Kepala STAINU, dan berorasi di halaman kampus STAINU Jl dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Rabu kemarin, (22/04/2020).
Husni Mubarok selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAINU Kota Tasikmalaya mengatakan, “Hari ini, sejatinya adalah jawaban atas tuntutan kami tentang pemberhentian Ketua STAINU Tasikmalaya, Kami pun bersama-sama kurang lebih 50 orang perwakilan mahasiswa berangkat ke PCNU untuk menagih janji tentang petisi yang kami sampaikan tepatnya tanggal 15 April kemarin.
Lanjutnya,” Akan tetapi yang terjadi seolah Ketua PCNU Kota Tasikmalaya menghindar dari janji yang seminggu lalu pernah dilontarkannya. Kami tentu merasa kecewa, dan kami hargai PCNU sudah mengutus perwakilan, namun yang kita harapkan adalah keputusan pemberhentian Ketua STAINU. Yang terjadi hanyalah menunda-nunda tanpa waktu yang pasti.
“Disaat yang sama Ketua STAINU Tasikmalaya pun tidak hadir dalam rapat untuk mendengar aspirasi atau untuk memberikan klarifikasi. Kami menganggap bahwa Ketua STAINU Tasikmalaya tidak memiliki i’tikad baik, dan semakin menegaskan bahwa ia merupakan pimpinan yang bermasalah tidak bijak, arogan dan tidak legowo. Nyatanya tidak ada satu poin pun dalam tuntutan kami yang dapat dibantah,” tandasnya.
“Bukannya menjawab justru menghindar disaat ada masalah. Kegagalan Ketua STAINU Tasikmalaya dalam memimpin Perguruan Tinggi telah nyata-nyatanya gagal,” imbuh Husni.
“Dalam hal ini kami menyatakan MOSI TIDAK PERCAYA terhadap Ketua STAINU Tasikmalaya dan tuntutan di berhentikan dari jabatannya itu sudah final,” tegas Hsuni.
“Dan bila seandainya PCNU tidak dapat mengakomodir aspirasi kami, maka kami akan mengangkat masalah ini ke PWNU atau PBNU, atau mau ke ranah lain yang berwenang.” pungkas Husni. (Willy)