Ciamis, Duta Priangan – Jalan tahun ke 5 Komunitas Peduli TPU (Tempat Pemakaman Umum) Desa Sindangkasih, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis yang bersekretariat di Dusun Kalapanunggal 1 RT/RW 032/010 yang kini beranggotakan 40 orang terus berkiprah dan berkembang ke bidang sosial lainnya.
![](https://dutapriangan.co.id/wp-content/uploads/2024/05/img_1717081274086_1_sGFNheMR0W.jpeg)
Sebagaimana diungkapkan salah seorang pengurus Komunitas TPU Desa Sindangkasih, Iye saat ditemui Duta Priangan di sekretariatnya sempat memaparkan selayang pandang komunitas kebanggaannya yang berangkat dari rasa kepedulian sebagai bagian komponen masyarakat terhadap eksistensi TPU yang ada di wilayahnya nampak kurang penataan dan perhatian serius.
“Komunitas ini berdiri berangkat dari kepedulian kami sebagai bagian masyarakat terhadap tempat pemakaman umum yang dulunya nampak tidak ada penataan yang serius dan kurang diperhatikan. Sejak tahun 2019 kami bergerak dan merekrut rekan-rekan yang sama-sama memiliki kepedulian terhadap TPU yang ada di sekitar kami untuk membersihkan, menata dan merapihkannya,” ujar Iyep.
Lanjutnya, “Dari TPU, tahap demi tahap bergeraklah ke kegiatan sosial lainnya seperti memfasilitasi warga masyarakat yang membutuhkan kendaraan ketika mendapat rujukan atau berobat karena di desanya belum memiliki Mobil Ambulan. Tak lama kemudian
Alhamdulillah perhatian masyarakat terhadap gerakan sosial kami yang intensitasnya kian naik, maka kami mendapatkan hibah 1 unit kendaraan dari warganya yang secara swadaya pula dimodifikasi jadilah mobil Ambulance yang siap dimanfaatkan untuk melayani warga yang membutuhkan,” papar Iye.
Iye selaku pengurus Komunitas Peduli TPU berharap, karena keterbatasan baik operasional dan untuk kegiatan lainnya, mudah2an ada pihak terkait atau donatur yang peduli terhadap komunitasnya yang sangat membutuhkan uluran tangan berbagai pihak. Dengan harapan komunitasnya itu kedepan bisa lebih berkembang dan lebih optimal memberikan layanan kepada masyarakat serta mampu memotivasi rekan lainnya untuk bergerak kebidang sosial kemasyarakatan lainnya.
Bicara soal sumber dana kegiatan komunitas, Iye menyebut sejauh ini didapatkannya dari para donatur tetap, dan gerakan menyimpan celengan atau kotak donasi di setiap warung dan anggota masyarakat, juga didapatkannya dari pemerintahan desa. (Ronggala)