Cirebon, Duta Priangan – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar akan menghibahkan berbagai proyek pembangunan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Salah satunya, menjadikan wilayah Cirebon sebagai percontohan pariwisata di Jawa Barat.
Dijelaskan Gubernur, dengan dimulai digulirkannya program Layad Rawat pada bulan ini, maka mulai tahun depan ia akan merenovasi Alun-alun Kota Cirebon.
“Saya sudah menyiapkan desain pembangunannya,” ujar Emil kepada sejumlah wartawan usai mengkuti kegiatan Lauching Layad Rawat sekaligus meresmikan gedung Public Service Center (PSC) di Kota Cirebon, Rabu (14/11).
Ditandaskan Emil, di Cirebon banyak lokasi yang memiliki potensi untuk direnovasi. Namun lokasi tersebut ada milik Pemprov Jabar maupun Kasepuhan Cirebon sehingga ke depannya akan diatur sedemikian rupa agar Cirebon memiliki wajah baru.
Gubernur mengatakan dalam merenovasi Alun-alun Cirebon pihaknya sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 15 sampai 20 miliar. “Jadi tahun depan, kita nongkrong di Alun-alun ini (Cirebon-red) bisa sekeren Alun-alun di Kota Bandung,” ujarnya.
Selain itu, Cirebon juga akan dijadikan percontohan terbaik untuk pariwisata. Pasalnya, wilayah Jawa Barat yang paling siap dipoles untuk dijadikan destinasi wisata adalah Cirebon.
“Kami putuskan, wajah Jawa Barat yang paling siap dipoles dan menghasilkan income pariwisata yakni Cirebon. Maka saya titip 5 tahun ke depan fokus di pariwisata, nanti PAD nya akan naik berlipat-lipat,” jelasnya.
Oleh karena itu, harus dipersiapkan infrastruktur yang baik, misalnya mencari akses jalan menuju lokasi wisata yang bagus agar setiap kota di Jawa Barat memiliki jalan seperti Asia-Afrika di Bandung. Selain itu, dikembangkan juga hotel dan restauran, kawasan batik Trusmi termasuk potensi kuliner Cirebon.
“Jadi setiap kota harus punya mainstreet agar bisa meningkatkan jumlah wisatawan,” ujarnya.
Emil menambahkan ke depan akan diberikan juga hibah dari Pemrov Jabar yaitu renovasi dua pasar. Menurutnya, ciri pasar yang bagus yaitu jika dua golongan menengah dan atas berkumpul di lokasi tersebut.
“Kalau golongan menengah ke atas masih nongkrong di mall berarti pasar itu belum berhasil atau istilahnya zaman sekarang kurang instagramable,” ujarnya.
Selanjutnya, Pemprov Jabar akan memberikan hibah flyover kepada Pemkot Cirebon. Diharapkan hibah tersebut menjadi salah satu solusi memecahkan permasalahan kemacetan.
“Kita juga akan memberikan hibah pusat budaya sehingga ada lokasi dimana masyarakat bisa berinteraksi dan merayakan identitasnya dengan lingkungan. Jadi di akhir 5 tahun, warganya berbudaya, pariwisata meningkat dan kesehatannya prima, serta kebahagiaannnya tinggi. Itulah tujuan kita membangun negeri ini,” pungkas Emil. (Backrudin)