Tasikmalaya, Duta Priangan – Wakil Walikota Tasikmalaya, Drs. H. M. Yusuf menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila Tahun 2019 tingkat Kota Tasikmalaya, Sabtu pagi (01/06/2019).
Upacara yang wajib diikuti insan ASN sebagaimana kebijakan tersebut sebelumnya disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Syafruddin dalam berbagai kesempatan.
Tak terkecuali PNSD di lingkup Pemerintahan Kota Tasikmalaya Sabtu pagi itu dengan penuh semangat memadati halaman Balaikota Tasikmalaya, meski tidak semua hadir seperti biasa hanya 2/3 kekuatan saja dari tiap OPD-nya.
Nampak hadir dalam jajaran peserta upacara, dari anggota TNI/Polri/Satpol PP, Organisasi Kemasyarakatan, PGRI dan lainnya, dan hadir dalam podium kehormatan unsur pimpinan dan Anggota DPRD Kota Tasikmalaya, unsur Muspida Tasikmalaya, Sekda Kota Tasikmalaya, jajaran TP-PKK Kota Tasikmalaya, hadirin serta tamu undangan lainnya.
Inspketur Upacara (Irup) dalam hal ini Wakil Walikota Tasikmalaya, Muhamad Yusuf, membacakan Teks Pancasila yang diikuti oleh peserta upacara. Sementara pembacaan teks UUD 1945 di bacakan oleh Kepala Kesbangpol Kota Tasikmalaya Yudi Kustiadi.
Pada kesempatan itu juga Yusuf membacakan pesan Plt. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Hariyono. Dalam pesannya, Hariyono menyatakan bahwa Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia.
Pun demikian dengan keberagaman, mulai dari kondisi geografis, flora, fauna sampai aspek antrapologis dan sosiologis masyarakat. Menurut Hariyono, keberagaman tersebut dapat dirajut dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
“Pancasila harus tartanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” pesan Hariyono yang dibacakan Yusuf. Maka itu, sesuai pesan Presiden Joko Widodo, memperingati dan merayakan Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni merupakan suatu keniscayaan. Peringatan itu dilakukan sebagai upaya merefleksi momen keberhasilan pendiri bangsa menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia. (AA)