Cimahi, Duta Priangan – Pusat perbelanjaan wajib menerapkan protokol kesehatan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru atau AKB. Untuk itu Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar akan terus memantau penerapan protokol kesehatan sekaligus meningkatkan jumlah pelaksanaan rapid test di pusat perbelanjaan.
Sebagai langkah awal, pantauan dilakukan di Yogya Plaza, Kota Cimahi, Selasa (09/06/2020) dan Ketua Gugus Tugas sekaligus Gubernur Jabar Ridwan Kamil memantau kegiatan dimaksud.
Dari hasil pantauan, menurut Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil-red), protokol kesehatan sudah diterapkan dengan baik di pusat perbelanjaan tersebut. Tidak ada kerumunan pengunjung, jaga jarak pun diterapkan saat pembayaran, dan lift pengunjung memakai tusuk dari bambu untuk menekan tombol.
“Tadi saya cek protokol kesehatannya sudah baik, kalau ngantri sudah ada stiker pemberitahuan jaraknya, menekan lift juga pakai tusuk gigi lalu dibuang,” katanya.
Ia berharap protokol kesehatan mesti diterapkan dengan disiplin di semua fasilitas publik, supaya penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di 30 kegiatan berjalan optimal.
“Proses teknisnya kami serahkan ke wali kota/bupati yang memiliki diskresi mana yang diatur dan ditutup sesuai dengan kondisi wilayahnya,” imbuhnya.
Berdasarkan hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, kata Emil, pusat-pusat perbelanjaan mesti diwaspadai, termasuk pasar tradisional.
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar pun akan memfokuskan pengetesan masif di pasar-pasar tradisional guna menekan potensi sebaran Covid-19.
“Ada 700 pasar di Jabar yang kita datangi dengan Mobile Covid-19 Test, seperti ambil contoh di pusat perbelanjaan Yogya Cibabat ini, ada dua kendaraan yaitu mobile rapid test, nanti hasil screeningnya langsung dites swab oleh mobil satunya lagi,” katanya.
Sejauh ini, menurut Emil, hasil pengetesan di Kota Cimahi belum ditemukan kasus positif terkonfirmasi dari hasil sampel yang diambil di pusat perbelanjaan modern. Tapi, hasil positif malah ditemukan di pasar-pasar tradisional.
“Laporan dari pak Wali kota Cimahi, kegiatan di lokasi perbelanjaan seperti Yogya ini cenderung aman, tidak banyak kasus positif, tapi berbeda dengan pasar tradisional. Itu kenapa kita fokus ke pasar tradisional,” ucapnya.
Selain itu, salah satu RT di Kota Cimahi sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) karena ada diantata warganya positif Covid-19. Sekitar 177 warga di RT tersebut dites swab dan menjalani isolasi mandiri. Mereka berpotensi terpapar virus SARS-CoV-2 karena pernah berkontak dengan pasien positif Covid-19 tersebut.
Berita Terkait: https://dutapriangan.co.id/tes-masif-segera-menuju-700-pasar-di-jabar/
“Di Cimahi juga ada satu RT disalah satu kelurahan dimana dari jumlah warganya 177 sudah dites dengan hasil terdapat dua orang positif. Namun warga tidak usah khawatir, karena sesuai prosedur lingkungannya harus dikarantina mikro,” pungkasnya. (*/Jgr)