Bandung, Duta Priangan – Kasus Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Jawa Barat seperti fenomena gunung es. Demikian hal tersebut dikemukakan Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Arief Sutedjo dalam kesempatannya mengisi acara Jabar Punya Informasi (Japri) yang digelar di Gedung Sate Bandung selang beberapa waktu silam.
“Kita menemukannya sedikit tapi dibawahnya itu ternyata banyak sekali, jadi kalo kita lihat di Jabar sendiri untuk yang frevalensi sebenarnya 0,14% dikali dengan jumlah penduduk Jawa Barat 49 juta, itu sekitar total ada sekitar 69 ribu,” ucapnya.
Menurut Arief, jumlah kasus yang terdata tersebut keberadaan mereka tersebar dan hanya sekitar 10 persen saja yang mendapatkan pelayanan sosial maupun pelayanan kesehatan dari pusat pelayanan kesehatan yang ada di Jawa Barat.
“Di Puskesmas untuk data-data aea sekitar 15 ribu, jadi banyak yang belum terangkup karena memang, kalau gangguan jiwa kebanyakan tidak ingin di ekspos, ada stigmanisasi,” kata Arief.
Arief mengakui bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat masih sedikit menemukan kasus ODGJ dimasyarakat dengan berbagai alasan, salah satunya rasa malu dari keluarga jika diketahui oleh orang lain jika ada keluarganya yang mengalami kasus kejiwaan.
“Jadi memang saat ini kita menemukannya hanya sedikit, tapi In Shaa Allah dari tahun ke tahun kita sudah mendapatkannya dan lebih kearah prevensinya atau pencegahannya,” ujarnya. (A Ich)