Oleh: Bangbang Hermana, S.Pd., M.Pd
Dalam momentum Hari Guru Nasional (HGN), Kota Tasikmalaya mengambil langkah strategis untuk menentukan arah pembangunan pendidikan yang lebih relevan dan berakar pada budaya lokal. Pemerintah kota bersama Dinas Pendidikan berencana memadukan Kurikulum Nasional dengan kearifan lokal guna menciptakan generasi yang unggul secara akademis sekaligus memiliki pemahaman mendalam tentang budaya daerah.
Beberapa langkah strategis yang akan diterapkan antara lain:
- Integrasi Nilai Kearifan Lokal dalam Mata Pelajaran
Setiap mata pelajaran akan mengadaptasi nilai-nilai lokal seperti gotong-royong, seni tradisional, dan bahasa Sunda sebagai bagian dari proses pembelajaran. - Pengembangan Ekstrakurikuler Berbasis Budaya
Ekstrakurikuler seperti seni tari, musik tradisional, dan kerajinan tangan khas Tasikmalaya akan mendapat perhatian khusus untuk memperkuat identitas budaya siswa. - Kolaborasi dengan Tokoh Masyarakat dan Budayawan
Para guru akan dilatih untuk mengintegrasikan metode pengajaran berbasis budaya lokal dengan melibatkan tokoh masyarakat, budayawan, serta praktisi pendidikan. - Pendidikan Kewirausahaan Berbasis Kearifan Lokal
Dalam pelajaran wirausaha, siswa akan diperkenalkan pada potensi bisnis berbasis produk lokal, seperti batik Tasikmalaya dan kerajinan bambu.
Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lulusan yang tidak hanya berdaya saing secara nasional tetapi juga mampu menjaga dan mengembangkan kearifan lokal di tengah arus globalisasi.
Pendidikan Kearifan Lokal Kota Tasikmalaya dengan Pendekatan Teknologi Administrasi Sistem Informasi Keuangan (TASIK)
Kota Tasikmalaya memperkuat pendidikan berbasis kearifan lokal dengan pendekatan TASIK dimaksud sebuah inovasi digital yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal ke dalam sistem pendidikan dan administrasi keuangan sekolah.
Tujuan TASIK:
- Meningkatkan Efisiensi Administrasi Pendidikan
TASIK dirancang untuk memudahkan pengelolaan administrasi sekolah, termasuk laporan keuangan berbasis digital yang transparan dan akuntabel. - Integrasi Nilai Kearifan Lokal dalam Teknologi
Sistem ini dilengkapi dengan fitur yang mengangkat potensi lokal seperti:
Basis Data Produk Lokal untuk mendukung pembelajaran kewirausahaan siswa.
Materi Pendidikan Berbasis Budaya Lokal yang terintegrasi dalam platform digital sekolah.
- Peningkatan Literasi Digital Siswa dan Guru
Melalui program ini, guru dan siswa dibekali keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi yang relevan dengan kebutuhan lokal, seperti pengelolaan UMKM berbasis digital. - Mendukung Pengelolaan Keuangan Berbasis Kearifan Lokal
TASIK juga mendorong pengelolaan keuangan yang memperhatikan prinsip ekonomi lokal seperti gotong-royong dan transparansi, yang sejalan dengan budaya Tasikmalaya.
Berita Terkait : Pj. Wali Kota Tasikamalaya Pimpin Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2024
Dampak TASIK:
Meningkatkan Kemandirian Sekolah dalam pengelolaan administrasi dan keuangan.
Memperkuat Identitas Lokal di tengah transformasi digital.
Mendorong Kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan pelaku usaha lokal dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berbasis kearifan lokal dan teknologi.
Dengan TASIK, Kota Tasikmalaya menegaskan komitmennya untuk menciptakan generasi muda yang unggul secara akademis, melek teknologi, dan tetap berakar pada nilai-nilai budaya lokal.
Metodologi Pembelajaran Terapan: Solusi Optimalisasi Kearifan Lokal Tasikmalaya
- Pendekatan Pembelajaran Terapan
Menggunakan pendekatan berbasis pengalaman (experiential learning) untuk mengintegrasikan kearifan lokal Tasikmalaya dalam proses pembelajaran:
Observasi lapangan: Mengunjungi tempat-tempat budaya lokal, seperti pengrajin batik, anyaman pandan, dan kerajinan bambu.
Praktik langsung: Siswa terlibat dalam proses pembuatan produk lokal yang memiliki nilai budaya tinggi.
Refleksi: Diskusi kelompok untuk mengevaluasi manfaat dan tantangan dalam melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal.
- Tahapan Metodologi
a. Identifikasi Kearifan Lokal
Menggali potensi budaya dan tradisi lokal seperti seni Sunda, batik Tasik, dan pertanian organik.
Melibatkan tokoh adat, pengrajin, dan komunitas lokal untuk menjadi narasumber.
b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal
Menyesuaikan materi pembelajaran dengan budaya lokal, misalnya:
Matematika: Menghitung biaya produksi kerajinan lokal.
Seni dan Budaya: Membuat batik Tasik dengan pola tradisional.
Wirausaha: Membuat studi kasus usaha kecil berbasis produk lokal.
c. Pelaksanaan Pembelajaran Terapan
Proyek Kolaboratif: Siswa bekerja dalam kelompok untuk menciptakan produk berbasis kearifan lokal.
Pameran Hasil Karya: Menampilkan produk siswa dalam pameran sekolah atau acara lokal untuk memperkenalkan karya mereka kepada masyarakat.
d. Evaluasi dan Optimalisasi
Menggunakan rubrik penilaian berbasis keterampilan (project-based assessment).
Melakukan survei umpan balik dari siswa, guru, dan komunitas lokal untuk meningkatkan efektivitas program.
- Solusi Optimalisasi
- Kolaborasi Sekolah dan Komunitas Lokal: Mengembangkan kerja sama dengan UMKM dan tokoh adat untuk memaksimalkan potensi lokal.
- Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan bagi guru agar mampu mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran.
- Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan media digital untuk promosi dan pemasaran produk lokal secara lebih luas.
- Pendanaan dan Sponsor: Menggalang dana dari pemerintah daerah dan pihak swasta untuk mendukung program berbasis kearifan lokal.
- Manfaat Pembelajaran Terapan Berbasis Kearifan Lokal
Melestarikan budaya dan tradisi Tasikmalaya; Meningkatkan keterampilan wirausaha siswa; Membentuk kesadaran akan potensi lokal sebagai sumber daya ekonomi dan budaya; Menciptakan generasi muda yang kreatif dan berdaya saing lokal maupun global. (redaksi)
Penulis adalah Kepala SDN 2 Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Keterangan Gambar Utama: Bangbang Hermana (Sisi kanan dengan pose mengepal tangan-red). Photo diambil saat pelaksanaan upacara peringatan HGN 2024, HUT PGRI Ke-79, HUT Korpri Ke-53 Tingkat Kota Tasikmalaya dan HUT DWP Kota Tasikmalaya Ke-25.








Jangan lelah memberikan masukan untuk perbaikan!