“Petugas IGD Saat Dihubungi Menjawab Ringan, ‘Maaf Ruang Anak Rumah Sakit Kami Penuh”
Tasikmalaya, Duta Priangan – Ada hal yang menggelitik dan patut dipersoalkan saat seorang petugas Puskesmas menyampaikan informasi penolakan rujukan kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya atas rujukan anak bernama Bela Sintia balita penderita gizi buruk anak Kedua dari pasutri Edi dan Mira warga Kp. Cibuntu RT/RW 030/007 Desa Cibuniasih Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya ini.

Sudah barangtentu hal ini sangat bertolak belakang dengan pernyataan Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto saat membuka resmi sosialisasi program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dan pola Hidup Sehat di Pendopo Baru, Singaparna selang beberapa waktu silam yang dalam sambutannya, Bupati menyebut Pemkab Tasikmalaya segera meluncurkan Tasik Gesit Call 119 dan Layak Rawat untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Kabupaten Tasikmalaya.
Ditegaskan Bupati kala itu, “Untuk menangani permasalahan kesehatan di Kabupaten Tasikmalaya, kami akan luncurkan Tasik Gesit 119,” ujarnya.
Tasik Gesit ini terang Bupati, menyediakan 40 motor ambulance di setiap puskesmas dan 4 mobil ambulance di 4 titik lokasi disertai GPS yang standby 24 jam.
“Keluarga pasien cukup dengan mengetik 119, tim medis akan langsung mendatangi pasien, tidak akan ada lagi kata kamar penuh di rumah sakit, bahkan rujukan pasien ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pun akan dijamin oleh Pemda,” tegas Ade.
Warga masyarakat menangkap sederhana bahwa ‘masyarakat tinggal pijit pada panggilan 119 maka petugas segera datang untuk menolong’.
Namun apa yang dialami balita Bela Sintia dengan badan berbobot 2 Kg 4 Ons diusianya 50 hari itu yang sangat jelas mengidap kasus Gizi Buruk dimana pihak keluarga dibantu petugas Puskesmas menghubungi 119 untuk menyampaikan rujukan ke pihak RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya dan saat itu diterima oleh petugas IGD, di ujung sambungan telephone sana petugas cukup ringan menjawab ‘Ma’af ruang inap anak di SMC sudah penuh.
“Kami sempat bingung, menghubungi pihak RSUD dr Soekardjo tidak siap karena minimnya peralatan, sedangkan dari RSUD SMC menolak karena ruangan anak penuh, bahkan menyarankan untuk rujuk ke rumah sakit lain’,” ujar Orangtua anak penderita Gizi Buruk kepada Duta Priangan menirukan hasil komunikasi di 119 antara petugas Puskesmas dengan pihak RSUD SMC.
Lain halnya seusai Duta Priangan mengkonfirmasi salah seorang petugas di IGD RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya dimaksud, ia berkata lain. “Bukan ditolak tapi ruang anak di rumah sakit kami penuh. Ya silahkan kalau mau dirawat di ruang IGD,” kilah petugas RS SMC.
Bahkan petugas yang mengaku Ipan itu sempat membentak Duta Priangan diujung telephonenya, “Kamu wartawan jangan dulu memvonis pihak rumah sakit menolak, tapi kami menyarankan pasien dimaksud dirujuk ke rumah sakit lain, sebab di RSUD SMC ruang anak sudah penuh. Kalau mau dirawat di ruang IGD ya silahkan,” keukeuh Ipan dengan pendapatnya. (Jagur)