“Kadisdik Jabar Ambil Peran Dalam Simulasi PPDB”
Bandung, Duta Priangan – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa meninjau kesiapan server untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (13/6/2019). Peninjauan tersebut dilakukan guna memastikan persiapan PPDB.
Menurut Iwa, kesiapan server memang menjadi fokus Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Guna melihat sejauh mana kesiapan itu, server yang akan digunakan dalam PPDB diuji dengan melakukan satu juta pendaftaran. Hasilnya tergolong memuaskan.
Kendati begitu, kata Iwa, Pemprov Jabar meminta pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memegang kendali server menyiapkan server alternatif sebagai langkah preventif apabila server utama down saat pelaksanaan PPDB.
“Menyangkut sistem operasional prosedur juga sudah disiapkan, termasuk juga sudah dilakukan tes untuk satu juta pendaftar. Padahal, sebenarnya total output lulusan SMP negeri swasta dan MTs itu hampir 800.000-an, tetapi kita lakukan tes sekitar satu juta,” ujar Iwa.
Selain kesiapan server, Iwa pun memantau pelaksanaan sosialisasi PPDB melalui video conference dengan SMA dan SMK yang tersebar di daerah Jawa Barat, seperti Cianjur, Depok, Purwakarta, dan Karawang. Menurutnya, sebagian besar SMA/SMK di Jawa Barat telah menyatakan kesiapannya.
“Ada dua yang kami soroti, yang pertama adalah bagaimana sosialisasi PPDB sesuai dengan Pergub dan juga Juknis (petunjuk teknis) disampaikan kepada orang yang tepat, yaitu kepada orang tua murid siswa kelas 3 SMP negeri dan swasta dan juga MTs negeri dan swasta,” ucap Iwa.
“Yang kedua adalah terkait dengan sarana prasarana termasuk juga personalia. Ada tiga personalia yang saya tanyakan, yaitu tim IT karena ini sangat menentukan, yang kedua adalah yang menyangkut pemberkasannya, dan yang ketiga adalah pengaduan,” imbuhnya.
Sementra itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika mengungkapkan bahwa kuota penerimaan siswa baru tahun ini bertambah. Hal itu terjadi karena ada penambahan kelas baru di beberapa SMA Negeri di Jawa Barat.
“Sebenarnya hitungan awal kita di 263.571 (kursi sekolah). Setelah semua sekolah kita catat, kita identifikasi, ternyata beberapa ruang belajar ada kelas baru dan lainnya, kuotanya setelah dijumlahkan itu tadi ada penambahan sekitar hampir mendekati 19.000,” ucap Dewi.
Masih dituturkan Dewi, selang sehari sebelumnya, pihak Disdik Jabar usai menggelar simulasi PPDB)di SMA Negeri 2 Bandung, Rabu (12/6/2019).
Dikatakan Dewi, simulasi tersebut bertujuan untuk mempraktikkan Prosedur Operasional Standar (POS) PPDB kepada Disdik Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Lebih dijelaskan Dewi Sartika, nantinya Kepala Disdik tingkat Kabupaten/Kota wajib mengedukasi seluruh Kepala Sekolah di wilayahya untuk menjalankan PPBD sesuai dengan POS dan regulasi yang telah ditetapkan.
“Target dari simulasi tersebut adalah memberikan informasi, terutama adalah praktik situasi lapangan terkait dengan peningkatan pemahaman untuk alur pendaftaran pada saat PPDB,” katanya.
“Simulasi ini bisa menjadi model dan bisa dilihat oleh para Kepala Sekolah dan Kepala Disdik tingkat Kabupaten/Kota, supaya ini bisa ditularkan ke sekolah-sekolah yang lain,” lanjutnya.
Dalam simulasi waktu itu, Kadisdik Jabar, Dewi Sartika berperan sebagai orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya. Ada beberapa tahap yang dia lakukan sampai pendaftaran selesai. Pertama, mengambil nomor antrean untuk pengecekan berkas-berkas. Nantinya, ada petugas PPDB dari sekolah bersangkutan memeriksa dan memastikan semua persyaratan ada dalam berkas.
Setelah itu, orang tua siswa dan petugas PPDB akan menentukan titik koordinat atau jarak rumah ke sekolah bersangkutan. Jika titik koordinat telah ditentukan, orang tua siswa dan petugas wajib membuat kesepakatan lebih dulu sebelum memasukkan data pendaftaran ke dalam sistem.
Kemudian, orang tua siswa kembali mengambil nomor antrean untuk memasukkan data secara online. Orang tua siswa selanjutnya memilih jalur mana yang akan ditempuh –jalur zonasi, jalur prestasi, atau jalur perpindahan.
Jika orang tua siswa sudah selesai mengisi data secara online, mereka akan diberi bukti pendaftaran. Setelah itu, orang tua siswa tinggal menunggu hasil PPDB pada 29 Juni 2019. Mesti digarisbawahi, setiap jalur mempunyai syarat dan ketentuan, serta persentase penerimaan yang berbeda-beda.
“Persentase jalur zonasi itu 90 persen. Dari 90 persen itu, 20 persennya untuk jalur KETM, 15 persen untuk jalur zonasi kombinasi yang menggabungkan jarak dan hasil UN. Jadi, 55 persennya jalur zonasi murni. Sisanya, 5 persen jalur prestasi dan 5 persen jalur perpindahan,” kata Dewi Sartika.
Dewi Sartika memastikan pihaknya sudah menyiapkan PPDB dengan sebaik-baiknya, mulai dari kesiapan Sumber Daya Manusia sampai sarana. Namun, dia tak menampik bahwa ada kendala yang mesti diselesaikan, yakni pemahaman orang tua siswa terkait PPDB itu sendiri.
“Seluruh Kabupaten/Kota saya rasa sudah melaksanakan persiapan-persiapan peningkatan dari kemampuan SDM itu sendiri, sarana prasana, peraturan-peraturan dalam hal ini memberikan pemahaman kepada seluruh orang tua siswa,” tandas Dewi. “Kendala terutama adalah tingkat pemahaman dari orang tua itu sendiri. Secara masif kita menggunakan segala upaya melalui media massa, media online, melalui media-media lain termasuk bertatap muka. Mudah-mudahan dengan upaya yang masif ini,” lanjutnya. (A Ich)
Comments 1