Ciamis, Duta Priangan – Merasa tidak di hargai oleh panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) Kemerdekaan RI Ke-78 tingkat Desa Purwajaya puluhan warga Dusun Sindangsari, Desa Purwajaya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat geruduk kantor desa setempat, Senin (21/08/2023).
Aksi warga tersebut merupakan salah satu bentuk kekecewaan terhadap panitia PHBN 17 Agustur tahun 2023 Desa Purwajaya yang memberikan piala bekas kepada pemenang Juara I Karnaval tingakt desa.
Warga mendatangi kator Desa Purwajaya dengan membawa kecaman yang tertulis di sepanduk serta mengembalikan piala bekas, sekaligus menuntut sang kepala desa Nurdin untuk menghadirkan semua panitia kegiatan Agustusan untuk mencari siapa otak dibalik pemberian piala berkas tersebut.
Menurut Rasiman Ketua Paguyuban Masyarakat Sindangsari mengatakan, aksi damai warga Dusun Sindangsari tersebut hanya ingin melurusakna sebuah permaslaahan dimana masyarakat yang tidak menerima piala bekas untuk Juara I Karnaval tingakat desa dimaksud.
“Bukti piala tersebut bekas hal itu terlihat dari jejak bekas setiker yang di copot, yang dulu bekas lomba juara karnaval di tingkat Kecamatan Purwadadi dan hal itu pun sudah diakui oleh kepala desanya sendiri.” jelas Rasiman.
Lanjut Rasiman, pihaknya mendatangi kantor desa bukan untuk meminta ganti piala, terlebih minta ganti rugi uang, menurutnya hal itu semuanya sudah lewat. Namun pihaknya ingin memperbaiki semuanya, karena menurut dia marwah seorang kepala desa harus dijunjung tinggi.
“Dalam hal ini Kades sudah memberikan mandat kepada stafnya. Yang saya harapkan staf tidak mencoreng nama baik kepala desanya, ” tegas Rasiman.
Jadi tuntutan warga ingin mencari staf desa yang merupakan dalang dari semua itu, kerena diantara staf-staf desa yang lain sudah melarang supaya piala bekas itu tidak diperuntukan hadiah.
“Namun salah seorang pantia PHBN ada yang mengiyakan. Jadi warga pingin mencari siapa dalang dibalik pemberian piala bekas tersebut,” tegasnya.
“Seharuanya menurut saya, memperingati hari kemerdekan diisi dengan yang baik – baik dan harus menghargai pengorbanan masyarakat yang berjuang sepenuh hati tanpa batuan dana dari desa sepeserpun, dengan membutuhkan waktu siang malam bekerja, tapi dihadiahi dengan piala bekas, betapa kecewanya warga,” tambahnya.
Sementara itu tokoh pemuda Anisa Yusuf menambahkan, sebelum warga mendatangi kantor Desa Purwajaya, pihak panitia melalui kadus sudah memberikan uang sebesar 400 ribu rupiah sebagai apresiasi, tetapi warga bersepakan untuk mengembalikan uang dimaksud.
Menurut Anisa, warga melakukan aksi ini bukan meminta untuk di rupiahkan, tetapi ini terkait harga diri warga Dusun Sindangsi dari pihak desa.
“Sebetulnya tentang piala bekas tersebut semuanya sudah mengetahui dan sudah diakui oleh kepala desa, namu ketika kita mau kelaripikasi hal itu cukup bilang tidak tahu. Bukankah setiap kegiatan itu ada perencanaan terlebih dahulu, nah kita pingin tau siapa dalangnya. Dan kita hanya sebatas mengevaluasi kinerja panitia bersama – sama, biar nanti oknum – oknumnya yang senantiasa memanfaatkan posisinya untuk menipu rakyat minimal ada epek jera, sedangkan sanksinya kita serahkan kepada pihak yang berkompeten.” pungkasnya. (Revan)