Bekasi, Duta Priangan – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Bekasi diduga main mata dengan pemborong proyek Jembatan Bekasi-Karawang. Pasalnya proyek pembangunan jembatan rangka baja penghubung antara Bekasi-Karawang sudah dicairkan, meskipun pengerjaannya belum rampung.
![](https://dutapriangan.co.id/wp-content/uploads/2020/01/IMG_20200107_193853.jpg)
Berdasarkan data yang ada, proyek tersebut menelan anggaran hampir 17 milyar rupiah, yang dikerjakan oleh PT Boma Jati Mutiara. Dengan sumber pembiayaan APBD Pemda Kabupaten Bekasi tahun 2019. Hingga berita ini dilansir masih dalam tahap pengerjaan.
Ironisnya menurut keterangan Kasie Jembatan dan Jalan Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Asri, proyek pembangunan jembatan yang dikerjakan pada tahun 2019 oleh pihak kontraktor dianggap sudah selesai. Dan menurutnya pada proyek tersebut sudah dilakukan pembayaran sebelum menginjak Tahun Anggaran 2020.
“Kita sudah lakukan monitoring kelokasi pembangunan, pada akhir tahun sebelum pergantian tahun dari 2019 – 2020. Dan pihak pemerintah pun sudah melakukan pembayaran kepada pihak kontraktor,” kata.Asri, kepada awak media saat dihubungi via selulernya, Selasa (07/01/2020).
Dia juga membenarkan proyek pekerjaan jembatan tersebut sudah melewati masa kontrak kerjanya dengan adanya kesepakatan pihak kontraktor dengan Pemda Bekasi melalui Dinas PUPR, hingga akhir tahun anggaran 2019.
“Benar bahwa pembangunan jembatan rangka baja masa kontrak kerjanya habis sampai akhir tahun 2019. Namun pihak pemborong siap bertanggung jawab akan menyelesaikan pekerjaannya walaupun sudah habis masa kontraknya,” pungkasnya.
Selain lambat dalam pengerjaannya, proyek tersebut juga dinilai asal jadi, pasalnya dilokasi banyak sekali ditemui kejanggalan. Salah satunya space antara badan jembatan satu dengan lainnya itu nampak jelas tidak simetris. Hal itu bisa dilihat pada sambungan bagian tengah jembatan dengan bagian jembatan Karawang. Adanya perbedaan volume pada bagian trotoar hampir 40 cm menjadi bukti pekerjaan tersebut asal-asalan dan tentunya sangat membahayakan pengguna jalan ketika nanti dioprasikan.
Sementara penghubung bagian tengah jembatan dengan bagian jembatan Bekasi ditemukan adanya retakan pada bagian coran penghubungnya. Padahal jembatan tersebut belum digunakan dan masih dalam tahap pengerjaan.
“Bagaimana nanti kalau sudah digunakan, belum digunakan saja sambungannya sudah retak,” terang warga setempat saat melihat retakan tersebut. (Yaya Risbaya)