Karawang, Duta Priangan – Komisi III DPRD Kabupaten Karawang mendesak kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Provinsi Jawa Barat untuk bertindak tegas atas tercemarnya sungai Citarum di Karawang Jawa Barat.
Desakan ini mencuat saat Komisi III DPRD Karawang mendatangi Kantor DLH Karawang untuk meminta informasi terkait tercemarnya sungai Citarum yang berubah warna menjadi biru beberapa hari lalu. Hl itu persis diungkapkan salah seorang Anggota Komisi III DPRD Karawang, Rosmilah.
“Air sungai yang berubah warna biru itu bukan hal biasa. Ini sangat membahayakan, baik untuk kesehatan warga maupun kelangsungan lingkungan,” kata Rosmilah, anggota Komisi III DPRD Karawang.
Hasil pertemuan dengan DLH Karawang, Rosmilah mengatakan, penanganan kasus ini masuk dalam wewenang DLH Provinsi Jabar. Namun, namun demikian kata dia, masyarakat tidak tahu menahu siapa yang berwenang melakukan tindakan.
“Rakyat tidak peduli itu tanggung jawab siapa. Yang penting masalah ini cepat selesai dan dampaknya tidak dirasakan warga,” tegasnya.
Meski demikian, DPRD Karawang memberi apresiasi terhadap DLHK Karawang yang telah bergerak cepat usai kejadian. Inspeksi mendadak ke lokasi pabrik dan pengambilan sampel air menjadi langkah awal yang dinilai patut diapresiasi.
“DLHK Karawang langsung tanggap, itu patut diapresiasi. Tapi sekarang saatnya DLHK Jabar mengambil langkah konkret dan tidak ragu menindak jika terbukti ada pelanggaran,” ucapnya.
DPRD pun menegaskan komitmennya untuk turut mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka bahkan berencana terjun langsung ke lapangan dalam waktu dekat untuk melihat kondisi perusahaan secara langsung yang diduga telah membuang limbah ke sungai Citarum.
“Kami akan segera ke lokasi. Kita ingin lihat langsung situasinya, tidak hanya dengar dari laporan. Pengawasan jangan longgar. Jangan tunggu sungai berubah warna dulu baru bertindak. Harus proaktif, bukan reaktif,” tutupnya.Polemik Citarum kembali membuktikan bahwa isu lingkungan tak bisa ditangani setengah hati. Masyarakat menanti aksi, bukan sekadar reaksi,” pungkasnya. (JS)