Garut, Duta Priangan – Dalam kata sambutan saat memimpin Apel Gabungan Terbatas yang dilaksanakan di Halaman Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Senin (6/9/2021) Bupati Garut, Rudy Gunawan menyampaikan bahwa dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022 mengalami defisit sekitar 600 Miliar Rupiah. Terlebih, adanya pengurangan sekitar 200 Miliar Rupiah akibat adanya efisiensi dari Dana Transfer Umum.
“Senin yang lalu saya selaku Bupati Garut telah membuat nota kesepahaman ataupun perjanjian dengan DPRD dalam bentuk KUA (Kebijakan Umum APBD) PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara) , KUA PPAS telah ditandatangani oleh Bupati dan Ketua DPRD, tetapi karena kondisi-kondisi keuangan kita semakin hari semakin turun, akibat pendapatan kita mendapatkan pemotongan atau efisiensi dari Dana Transfer Umum sekitar 200 miliar rupiah, maka APBD yang sudah ditandatangi oleh Bupati dan DPRD itu masih ada defisit 600 miliar rupiah,” katanya.
Ia pun menuturkan, mulai hari ini (Senin-red) sampai dengan Senin depan, setiap Pengguna Anggaran (PA) untuk siap-siap menerima panggilan rapat dalam rangka menyusun APBD 2022 yang akan diajukan dalam bentuk nota pengantar APBD 2022.
Menindaklanjuti hal tersebut, Rudy menginstruksikan para PA dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk tetap berada di wilayah Kabupaten Garut, guna menyusun APBD 2022 yang seimbang antara pendapatan dan rencana pengeluaran.
“Saya mohon para PA dan KPA nanti sewaktu-waktu tidak boleh ke luar kota, ke luar kota itu tidak boleh ke luar nagreg, tidak boleh keluar daripada Kabupaten Garut, jadi harus ada di Garut, kita akan melakukan langkah-langkah untuk bisa menyusun APBD 2022 yang seimbang, antara pendapatan dan rencana pengeluaran karena kita masih ada defisit 600 miliar rupiah,” katanya.
Bahkan, Rudy mengatakan saat diwawancarai oleh insan pers bahwa perjalanan dinas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut akan dikurangi hingga 70 persen.
“Sekarang (perjalanan dinas) dikurangi, kita kan sudah diambil lagi, kami mengurangi perjalanan dinas 70 persen, dikurangi tahun depan 70 persen, (jadi) tahun ini 70 persen tahun depan ya 70 persen lagi kan sekarang katanya gak usah rapat itu (tatap muka), rapatnya rapat (via) zoom.” imbuhnya. (AS)