Tasikmalaya, Duta Priangan – Koordinator Brigade Pangajar Eded kepada Duta Priangan mengatakan bahwa Forum Gunung Pangajar (FGP) akan datang untuk gelar aksi di DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Lebih dijelaskan Eded, FGP membonceng massa dari eks karyawan Perkebunan PT. Wiriacakra untuk meminta pihak wakil rakyat agar pihak perusahaan (PT. Witiacakra-red) memenuhi kewajibannya membayar pesangon kepada 107 eks karyawannya yang sudah bertahun-tahun mereka tunggu hingga berita ini dilansir belum ada kejelasan, yang ada janji dan janji yang ada hanya mengulur waktu.
Demikian persis dikatakanEded. Bahkan aksi di DPRD Kabupaten Tasikmalaya besok, Rabu (11/12/21019) itu, FGP juga membawa serta petani dan masyarakat yang diperkirakan akan terdampak penambangan batu Gunung Pangajar. Bahkan menurut Eded, bergabai organisasi kepemudaan yang terhimpun di FGP akan turun mendukung gerakannya besok.
Sebelumnya eks karyawan bersama FGP dengan H. Wawan selaku Direktur utama PT. Wiracakra Perkebunan Karet Kahuripan sudah membuat kesepakatan, bahwa untuk membayar sebagian pesangon tersebut adalah dengan jalan menebang pohon karet di sertifikat nomor lima dan menjualnya, kini panitia penebangan pembayaran pesangon sudah dibuat, perijinan sudah di tempuh, pembeli sudah ada tetapi H. Wawan malah mangkir dari undangan panitia penebangan untuk menindak lanjutinya.
Artinya lagi-lagi PT. Wiriacakra berupaya mengingkari janjinya, padahal eks karyawan yang notabene masyarakat kecil sudah legowo sekalipun tidak cukup untuk melunasi seluruh hutang pesangon mereka bersedia menunggu dan memberikan waktu untuk membayar sisa utang pesangon pasca penebangan sebagaimana tertuang dalam surat perjanjian.
Masih dikatakan Eded, Eks karyawan ini masyarakat kecil yang perlu di bantu, mereka butuh pesangon untuk kelangsungan hidup bersama keluarganya, agar anaknya dapat terus bersekolah.
Kondisinya sangat memprihatinkan ada yang sudah meninggal dunia sehingga seringkali diwakili ahli warisnya saat rapat soal pesangon, ada yang sudah sakit sakitan sehingga dengan pesangon tersebut berharap dapat berobat dengan baik.
Sementara pihak PT. Wiracakra merupakan perkebunan besar, selain itu kita ketahui bahwa beberapa waktu kebelakang pihaknya baru saja mendapatkan dana pembebasan lahan dari BBWS Citanduy terkait lahan Gunung Pangajar dengan nilai puluhan miliar, padahal pesangon tersebut nilainya hanya beberapa miliaran saja.
“Kami sudah melayangkan surat pemberitahuan dengan Nomor : 01/09/FGP/XII/2019, dengan meminta pihak DPRD Kabupaten Tasikmalaya dapat menghadirkan H.Wawan selaku pimpinan perkebunan karet kahuripan PT.Wiriacakra, tentunya bersama Dinas terkait,’ tegas Eded.
Sementara itu Hendra Bima selaku Ketua forum gunung pangajar saat di konfirmasi tengah berada di Posko Pangajar Karanglayung mengiyakan besok pihaknya akam gelar aksi.
“Iya memang benar, rencananya besok kami akan gelar aksi di gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya,” singkatnya. ( Abi)