“Mendapat Pengamanan Dari Polres Tasikmalaya Kota, Aksi Berlangsung Aman Terkendali”
Tasikmalaya Duta Priangan – Barisan Organ Mahasiswa dan Warga Kesatuan Tasikmalaya yang selanjutnya mereka singkat dengan sebutan BOM WAKTU usai menggelar unjuk rasa di Bale Kota Tasikmalaya, Selasa, (17/09/2019). Dalam aksinya masa tersebut mendapat pengamanan 84 personil Polres Tasikmalaya Kota dibawah komando Kabag Ops, Kompol Sochet. SH. MH, ditambah personil dari Satpol PP Kota Tasikmalaya.
Masa aksi sekitar 50 orang yang datang menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4 itu bermaksud menyikapi masalah status Walikota sebagai tersangka KPK yang belum mendapat tindak lanjut dari pihak terkait.
Adapun Peralatan yang dibawa masa aksi berupa spanduk berukuran 1.5 meter x 4 meter bertuliskan “Ini Budi ini Tasik, Budi ditasik Korupsi”. Bukan hanya itu, masa pun datang membawa Karangan Bunga berwarna hitam bertuliskan ‘Turut berduka cita atas matinya Pemberantasan Korupsi (KPK), serta selamat dan sukses kepada Drs H Budi Budiman’ dari Bom waktu.
Sementara itu dalam orasinya yang disampaikan Korlap Aksi, Ajat Munajat mengemukakan tuntutan agar Walikota dan Wakil Walikota mundur dari jabatannya dan meminta pihak KPK untuk turun menjemput Walikota sebagai tersangka korupsi sebagaimana statusnya yang hingga kini disandang Budi Budiman.
“Dengan semangat reformasi dan refolusi tidak akan menyurutkan semangat kita bersatu padu memberantas korupsi. Dan aksi serupa akan terus kami lancarkan sampai Walikota dan Wakil Walikota mundur dari jabatannya karena Walikota sudah melanggar kode etik dan Wakil Walikota melindungi tersangka korupsi,” ujarnya.
Masih disampaikan Ajat, “Aksi kami ini bukan aksi yang ditumpangi kepentingan politik tetapi benar-benar aksi moral untuk melengserkan Walikota beserta Wakilnya,” tandas Ajat.
“Kami ingin mengecek kehadiran Walikota karena kami sudah melayangkan surat pemberitahuan jauh sebelum aksi ini kita laksanakan,” imbuhnya.
Masih dalam orasinya, “Khusus untuk H. Budi Budiman yang berstatus sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK kita buatkan karangan bunga sebagai bentuk duka cita kami. Kita juga mempersiapkan kain kosong tanpa tulisan untuk pembubuhan tanda tangan warga Kota Tasikmalaya atas persetujuan pengunduran diri H. Budi Budiman,” katanya sambil mengutarakan akan menduduki Bale Kota sampai Budi Budiman hadir menemuinya.
Aksi pun bersikap bahwa Walikota dan Wakil Walikota agar segera mundur dari jabatannya karena sudah melanggar kode etik.
“Kita hadir ke sini sebagai aksi damai dan tidak perlu dikawal oleh Satpol PP dan Kepolisian. Kekuatan masyatakat/rakyat tidak akan sebanding dengan aparat yang ada karena aparat dibayar oleh uang rakyat makanya tidak elok apabila kita ingin bertemu dengan Walikota dan Wakil Walikota dihalang-halangi. Kita akan tetap menyampaikan tuntutan dan aspirasi kita sepanjang tuntutan dan aspirasi kita belum didengar,” tambahnya.
Aksi pun meminta tanda tangan apabila sepakat bahwa koruptor harus diadili dan koruptor tidak pantas memimpin kota santri ini. “Kami tunggu realisasi tuntutan kita, maka minggu depan kita akan kembali turun, sampai walikota dan wakil walikota mundur dari jabatannya.” tandasnya.
Masa aksi pun melakukan pembubuhan tandatangan diatas spanduk putih ukuran 1.5 meter x 4 meter bertuliskan ‘Ini Budi ini Tasik, Budi ditasik Korupsi’.
Meski tidak mendapat tespon dari pihak Pemkot Tasikmalaya, masa aksi pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Dan pihak Polres Tasikmalaya Kota menyimpulkan pengamanan aksi tersebut secara umum situasi berjalan terkendali, aman dan kondusif. (AA)