Tasikmalaya, Duta Priangan – Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto, S.IP semalam usai melakukan kunjungan kerja ke Desa Citalahab, Bupati singgah ke Sekretariat Forum Gunung Pangajar di Desa Karanglayung Kecamatan Karangjaya Tasikmalaya.
Dalam rombongan kujungan Bupati tersebut, turut serta pihak Dinas Ketenaga Kerjaan, Unsur Muspika Muspika Karangjaya.
Kehadiran Rombongan Kunker Bupati Tasikmalaya tersebut disambut hangat Ketua Forum Gunung Pangajar, Hendra Chahyadi, S.Hut dan sejumlah pengurus juga para aktivis Forum Pangajar.
Pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam lebih itu, berjalan dengan santai dan akrab sesekali diselingi canda tawa.
Pada kesempatan itu seusai Ketua Forum Pangajar, Hendra menyampaikan ucapan selamat datangnya Bupati beserta rombongan dilanjutkan dengan diskusi ringan membahas pokok-pokok perjuangan Forum Gunung Pangajar.
Ditemui sesuasi pertemuan, Hendra menyampaikan, bahwa sedikitnya ada empat tema perjuangan forum yang sedang fakos kami garap dan tadi kami sampaikan ke Bupati menjadi bahan diskusi dan bertukar pikiran.
Tiga diantaranya mengenai perjuangan penegakan keadilan sosial dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar pangajar, satu lagi soal peningkatan kapasitas dan pemberdayaan pemuda.
“Baiklah saya uraikan,” ujar Hendra, Pertama soal masyarakat terdampak yang dengan adanya penambangan batu pangajar untuk material urugan bendungan leuwi keris masyarakat bukan hanya menuntut amdal tetapi berharap mendapatkan gantirugi yang layak atas kerugian yang ditimbulkan nantinya serta mendapat manfaat lebih dengan adanya penambangan tersebut lewat diterbitkanya perencanaan tata ruang dan satplan pangajar yang pro rakyat.
Kedua soal kewajiban PT.Wiriacakra mengenai pembayaran uang pesangon kepada 107 eks karyawan perkebunan karet kahuripan PT.Wiracakra yang sudah tiga tahun lebih belum kunjung mendapat kepastian dan pihak wiriacakra belum mau menunaikan isi perjanjian yang dibuat antara H.Wawan sebagai direktur PT.Wiriacakra dan Hendra Chahyadi sebagai ketua forum gunung pangajar yang mendapat surat kuasa dari eks karyawan, alih alih memenuhi perjanjian pihak wiriacakra malah berusaha mengkriminalisasi aktivis pangajar dan hal itu menyakiti hati masyarakat pangajar yang dinilai sebagai upaya wiriacakra lari dari perjanjian yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
Ketiga soal nasib ratusan petani penggarap lahan tanah negara eks HGU PT.Wiriacakra.
Keempat soal pemberdayaan dan peningkatan kapasitas pemuda yang tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan dan terhimpun dalam forum gunung pangajar yang ingin berdaya dibidang pertanian dan peternakan.
“Empat poin itu syukur alhamdulilah tadi mendapatkan tanggapan serius dan positif dari pak Bupati kesemua itu mendapat dukungan penuh dan akan segera di tindak lanjuti pemerintah Kabupaten Tasikmalaya atas intruksi Bupati, kita tunggu saja perkembangannya.” pungkas Hendra. (Abi)