Karawang, Duta Priangan – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karawang Tahun 2020 bisa dikatakan tidak memenuhi target atau mengalami penurunan hingga 18% dari capaian tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi akibat pandemi Covid-19 hingga kegiatan ekonomi masyarakat yangbmenyokong PAD menurun drastis. Dari target PAD sebesar Rp 930 miliar turun mencapai Rp 762 miliar atau sekitar 18%.
.
“Diakui Pandemi Covid-19 memang berdampak terhadap pendapatan daerah. Penurunan mencapai 18% dari pendapatan sebelumnya. Banyak sektor ekonomi masyarakat yang terdampak hingga tidak bisa menghasilkan PAD. Tapi meski terjadi penurunan PAD, tidak menggangu kegiatan pembangunan di Karawang.” demikian dikatakan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Karawang, Hadis Herdiana saat dikonfirmasi awak media belum lama ini.
Menurut Hadis, “Kegiatan ekonomi masyarakat banyak yang terhenti akibat pandemi itu seperti di sektor pariwisata, hal ini sangat berdampak karena usaha mereka terhenti. Padahal sektor pariwisata cukup berkontribusi terhadap PAD, dan sepanjang pandemi Covid-19 ini tidak ada pemasukan.
“Bila kegiatan tidak ada, bagaimana mau kita kutif retribusi karena usaha mereka terhenti.” tambah Hadis
Lebih dijelaskan Hadis, “Usaha lain terkait yang terdampak seperti perhotelan atau rumah makan. Akibat pandemi Covid-19 ini usaha perhotelan khususnya ikut terdampak. Tingkat okupansi menurun drastis dan itu berpengaruh terhadap PAD kita. Apalagi usaha perhotelan memiliki kontribusi besar terhadap PAD, jadi kita mereka terdampak kita juga ikut. terdampak,“ terangnya.
.
“Meski terdampak Covid-19,” lanjut Hadis, kegiatan pembangunan tetap bisa berjalan. Penurunan PAD Karawang tidak terlalu mengkhawatirkan yang dapat mengganggu jalannya pembangunan.
“Masih bisa berjalan kok pembangunan. Kalau ada kegiatan yang ditunda karena kita fokus menyelesaikan Covid-19.” pungkas Hadis. (Johkun)