Ciamis, Duta Priangan – Sempat dituding memonopoli bahan pemberitaan instansi pemerintahan yang ada di wilayah Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Ketua Komunitas Media Center ‘kalakay the gold community’ Joel Suherman angkat bicara.
Hal demikian setelahnya membaca sebuah lansiran media online https://reformasiaktual.com/2023/05/15/merasa-punya-komunitas-lokal-sekdes-ratawangi-diduga-enggan-kedatangan-kontrol-sosial-dari-luar-wilayahnya/
Menurut Joel konten berita yang dipublikasikan media online tersebut, sang penulis berita tidak mengindahkan Kode Etik Jurnalistik.
“Setelah kami kaji, pada berita tersebut, sang penulis tidak berusaha melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada kami sebelum berita tersebut ditayangkan, karena ada pihak kami (Kalakay-red) disebut beberapa kali dan hal itu sangat fatal, karena berita tersebut di anggap secara sepihak, bukankan itu fitnah dan kami bisa saja melakukan somasi ke Dewan Pers,” tegasnya.
Joel juga mengatakan, dalam tulisan yang di unggah oleh media tersebut, pihaknya menilai bahwa tulisan seperti itu bukan merupakan karya jurnalistik, melainkan hanya curahan hati dari sang penulis.
“Maka dari itu kami pun mempertanyakan sejauh mana kredibilitas, serta kapasitas dari wartawan tersebut sehingga mereka salah kaprah dalam menyusun naskah yang nantinya di jadikan sebuah pemberitaan,” terangnya.
Masih diutarakan Joel, pihaknya juga menyangkal telah melakukan tindakan pem-back up-an terhadap instansi pemerintahan yang ada di Wilayah Kecamatan Banjarsari, namun pihaknya tidak menampik bahwa selama ini ia beserta anggotanya telah menjalin kemitraan yang baik dengan instansi-instansi tersebut.
“Jujur saja, selama ini kami menjalin komunikasi dengan mitra kami cukup baik, salah satu contohnya dalam hal publikasi. Mereka (aparatur pemerintah-red) selalu memberikan informasi, baik itu ketika ada insident, seputar program pembangunan maupun hal lainnya. Dan setiap informasi tersebut kami kemas dalam sebuah pemberitaan,” terangnya.
“Silahkan saja cek and tracking karya tulis wartawan dari berbagai media yang tergabung dalam komunitas kami, dan perlu di ketahui, sebagian besar anggota media center kalakay tergabung di organisasi PWI, dan sebagian dari kami pun sudah melakukan Ujian Kompetensi Wartawan (UKW),” tambahnya.
Joel juga menambahkan, selama ini pihaknya mengaku, tidak merasa melarang setiap wartawan yang akan melakukan peliputan ke instansi manapun yang ada di wilayah Kecamatan Banjarsari dan sekitarnya. Pihaknya pun mengaku tidak pernah memberikan masukan kepada setiap instansi untuk tidak melayani wartawan yang datang.
“Sebenarnya itu kan hak mereka melakukan peliputan, karena mereka juga di tuntut target untuk sebuah pemberitaan, jadi apa urusannya dengan Kalakay? Sampai-sampai komunitas kami disangkut pautkan dalam berita tersebut,” ungkapnya.
“Mengenai pernyataan yang diungkapkan Sekdes Ratawangi itu memang benar, karena selama ini kami menjalin komunikasi serta silaturahmi yang baik dalam urusan publikasi,” ujarnya.
Masih menurut Joel, pihaknya pun menyarakankan kepada insan pers khususnya yang aktif di wilayah Kabupaten Ciamis agar tidak melakukan unsur pemaksaan dalam meminta profil atau pun iklan ke instansi manapun.
“Sebenarnya pemberian profil atau iklan itu hak preogratif mitra kita baik swasta maupun pemerintahan, dan jika mereka tidak berkenan untuk memberikan jangan sampai mengintimidasi mereka, apalagi sampai membuat curhatan yang tidak berdasar,” katanya.
Ditambahkan Joel, selang beberapa waktu ini pihaknya mengaku sudah berusaha menghubungi wartawan media tersebut untuk kepentingan klarifikasi atas tulisaannya itu, namun hingga berita dilansir yang bersangkutan enggan merespon.
“Maka dari itu, kami mengundang wartawan berinisial JN pada media tersebut untuk datang ke sekretariat kami untuk keperluan klarifikasi dan mempertanggung jawaban kan tulisan yang mencatut komunitas kami,” pungkas Joel.
Sementara itu Sekertaris Desa Ratawangi, Muhammad Sururudin menyangkal telah melakukan tindakan yang kurang baik sebagaimana dilansir media tersebut dalam beritanya.
“Selama ini kami tidak pernah memilah dan memilih wartawan yang datang ke desa kami, mereka kan mitra kami. Dan apa yang di tulis dalam berita tersebut itu sangat tidak benar,” terangnya.
Lanjut Surur mengatakan, Sebelumnya pihaknya mengaku kedatangan wartawan dimaksud ke kantor Desa Ratawangi dan meminta sebuah profil berita, namun pihaknya mengaku tidak memberikan profil desanya itu.
“Salah satu alasannya saya tidak memberikan profil karena saya harus berkoordinasi, serta komunikasi dulu dengan kepala desa, karena beliau yang lebih berwenang,” ungkapnya.
“Dan sekali lagi saya tegaskan, kami selalu melayani wartawan mana pun, dan selalu bersikap ramah pada wartawan mana pun.” pungkas Surur. (Revan)
Comments 1