Banjar, Duta Priangan – Forum Solidaritas Buruh (FSB) Banjar pada Rabu, (04/12/2019) usai menggelar aksi demo didepan kantor DPRD Kota Banjar dan Kantor Dinas Ketenagakerjaan Kota Banjar guna menyampaikan aspirasi terkait UMK terendah se Jawa barat dan sejumlah tuntutan yang pernah di layangkan pada aksi sebelumnya.
Toni Rustaman selaku Ketua FSB Banjar menuturkan, aksi ini merupakan bentuk protes kepada Dinas Ketenagakerjaan Kota Banjar, pasalnya tuntutannya sampai saat ini belum ditindak lanjuti terkait UMK dan peraturan daerah tentang hak dan perlindungan buruh.
“Aksi kami ini adalah suatu bentuk sikap kekecewaan, pasalnya dinas yang seharusnya menjadi bapak bagi kaum buruh ini tidak mampu memberikan harapan lebih baik, Kami juga memberikan piagam untuk Pemkot Banjar khususnya Disnaker atas raihan UMK Terendah se-Jawa barat,” tandasnya.
Ia juga menambahkan, “Jika tuntutan ini tidak ditanggapi serius dalam waktu dekat, maka kami akan melakukan aksi dengan jumlah yang lebih besar lagi,” tambahnya.
“Sampai saat ini Cabang-cabang Forum Solidaritas Buruh Banjar sudah ada di Ciamis Cirebon dan Pangandaran dan jika tuntutan kami masih tidak terealisasi kami akan melakukan aksi besar-besaran.” pungkas Toni.
Menyikapi hal itu Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Banjar, H. Lukman mengatakan upaya mengusulkan UMK sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di Kota Banjar bisa-bisa saja, namun menurut dia, nilai UMK yang diusulkan ke gubernur sudah melalui rapat pleno bersama SPSI, Apindo, dan pihak Akademisi.
Masih diutarakan H. Lukman, Pemkot Banjar dalam hal ini melalui Dinas Ketenagakerjaan memahami kekecewaan buruh, maka mereka memberikan piagam penghargaan Juara 1 UMK Terendah tersebut karena UMK yang ditetapkan masih belum sesuai harapannya.
“Kami paham kekecewaan buruh, karena besaran UMK tidak sesuai yang diharapkan mereka. Namun nilai itu sudah disepakati dalam rapat pleno dan sesuai perhitungan KHL.” pungkas H. Lukman. (AW)