Tasikmalaya, Duta Priangan – Setelah beberapa kali memasang spanduk protes atas kebijakan Pemerintah Kota Tasikmalaya, Gerakan Satria Bersarung kini mengunjungi Balai Kota Tasikmalaya, Jumat (15/05/2020).
Dengan kostum memakai sarung seperti ninja warior, masa aksi 10 orang ini menaburkan bunga di depan gerbang Balai Kota Tasikmalaya sebagai tanda turut berudka cita atas kebijakan Pemkot Tasik yang telah mengangarkan 850 juta untuk PSBB yang mereka sebut Pembagian Sarung Berskala Besar ditengah jeritan kolepnya ekonomi masyarakat dampak dari Pandemi Covid-19 belakangan ini.
Korlap aksi, Fahmi mengatakan,
Ketika kemarin sudah dibahas di Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya tentang pengadaan sarung itu menjadi jawaban yang rakyat sesali sehingga menjadi sakit hati, konteks kali ini kita dari Gerakan Kstaria Bersarung akan terus memantau semua kebijakan-kebijakan yang ada di Kota Tasikmalaya seputar permasalahan penanganan Covid-19 .
“Saya meminta kepada Walikota Tasikmalaya untuk transparansi anggaran Covid-19, bukan hanya itu saya juga meminta untuk memeriksa semua kepala dinas yang terkait dalam penangan Covid-19 ini,” tandas Fahmi.
Lanjut dia, “Menurut saya kabag kesra pernah bilang pengadaan sarung sebelum wabah covid-19, itu bohong, dan kita maklum semua bahwa corona datang ke Tasikmalaya itu sekitar antara 29 Januari 2020,” imbuhnya.
“Jadi saya tidak ingin ketika rakyat hari ini membutuhkan bahan pokok, bahkan ada yang dirumahnya sulit makan, nah ini malah dari pemerintah Kota Tasikmalaya mengadakan THR buat para pejabat yang harganya lumayan sangat bikin sakit hati rakyat,” tambah Fahmi.
“Kenapa kami menabur bunga didepan gerbang pemkot, itu symbolis bahwa hati pemerintah yang ada di Kota Tasikmalaya kami anggap telah mati,” terang Fahmi.
“Kemudian kami melakukan aksi baksos bertujuan membersihkan apa yang ada di Pemkot Tasik.” pungkasnya. (Willy)