Tasikmalaya, Duta Priangan – Ratusan masa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Kamis (13/12) dibawah Koordinator Wilayah Priatim yang datang dari berbagai wilayah tatar Tasikmalaya dan sekitarnya ini melakukan longmarch dengan memukuli kentongan bambu dari gerbang utama komplek Pemda Kabupaten Tasikmalaya mengitari beberapa gedung dinas yang ada disekitar Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya lalu berhenti persis di pintu utama Setda untuk menggelar orasi sebagai penyampaian sikapnya yang ditujukan langsung kepada Bupati Tasikmalaya. Aksi ini pun seperti biasanya mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dibantu jajaran Satpol PP Kabupaten Tasikmalaya.
Didepan pintu Setda Kabupaten Tasikmalaya, para orator bergantian menyampaikan pesan moralnya terkait kasus korupsi yang melilit di pemerintahan yang kini dipimpin Ade Sugianto selaku Bupati Tasikmalaya.
Ini moment yang tepat, Hari Anti Korupsi Sedunia yang beberapa hari lalu diperingati juga dengan telah ditangkapnya Sang Jendral ASN (Sekda-red) Kabupaten Tasikmalaya, dilidiknya Dinas Pertanian oleh Kejagung, dan digeledahnya Dinas PUPR, OTT aparat UPT Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu dan lain sebagainya yang kini tengah berproses hukum, maka aksi menuntut aparatur penegak hukum untuk sekaligus membersihkan semua praktik korupsi yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.
Sementara itu para aktivis nampak kurang merasa puas, karena yang ingin mereka temui adalah Bupati Tasikmalaya, sedangkan pihak pemda saat itu yang siap menerima aksi adalah Staf Akhli Bupati Safari Agustin didampingi Kabag Humas Asep Darisman, namun para aktivis GMBI tersebut sempat menolak dan aksi diluar lebih keras lagi berorasi sebagai bentuk ketidak puasannya. Lagi-lagi aksi meminta aparat penegak hukum jangan tanggung untuk menyikat habis pejabat korup di Kabupaten Tasikmalaya semasa dipimpin pasangan Bupati dan Wakil Bupati Uu dan Ade. (*AA)