Laporan: Jodi Setiawan (Karawang)
“Duyeh Tidak Mengira Mayat Yang Ditemukannya Korban Kekerasan Oknum Anggota Paspampres”
Imam Masykur (25), seorang warga Aceh yang diduga kuat telah menjadi korban penculikan dan penganiayaan hingga tewas oleh oknum anggota Paspampres berinisial Praka RM tersebut jasadnya ditemukan mengambang tersangkut diantara sampah-sampah yang menumpuk di Bendungan POJ Curug aliran Sungai Citarum, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Temuan adanya mayat mengambang pertama kali berasal serombongan anak sekolah yang biasa melintasi diarea tersebut dan dicaritakan kepada Duyeh (48) salah seorang warga sekitar yang tengah beraktivitas mencari rumput di bantaran Sungai Citarum Karawang pada Hari Selasa (15/08/2023) tengah hari.
Setelah memastikan hal tersebut, Duyeh langsung bergegas melaporkan penemuan mayat itu kepada seorang petugas Bendungan POJ Curug bernama Adung (40).
“Setelah saya mengecek kebenaran laporan dari anak-anak sekolah yang katanya ada mayat yang mengambang, rupanya memang benar ada sesosok mayat dalam kondisi terapung (mengambang) yang tersangkut diantara sampah dan eceng gondok di bendungan tanpa menggunakan pakaian. Saya melaporkan penemuan mayat itu kepada pak Adung, seorang penjaga pintu bendungan di Bendungan POJ Curug ini yang kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian di Polsek Klari,” terang Duyeh.
Lanjutnya, “Waktu petugas polisi datang dan mengevakuasi jasad korban dari aliran Sungai Citarum ke darat, petugas kepolisian menyebut tidak ada identitas yang ditemukan dari mayat tersebut dan warga sekitar pun tidak ada yang mengenalinga. Mayat itu pun dibawa petugas ke RSUD Karawang. Saya baru tahu bahwa mayat tanpa identitas itu merupakan seorang warga asal Aceh yang sekarang lagi viral,” ujarnya.
Sementara itu sebagaimana viral baik di media penerbitan pérs maupun media sosial, korban bernama Imam Masykur tersebut warga asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Dalam unggahan yang sama, Imam disebut sempat diculik sebelum akhirnya tewas dianiaya oleh terduga pelaku Praka RM. Sebelum tewas, oknum Paspampres itu sempat meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta kepada pihak keluarga melalui sambungan telepon selularnya. Kasus ini pun kini dalam penanganan pihak Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya). Dan dari pengembangan kasus pihak penyidik mendapatkan tiga orang pelaku, dengan pelaku utama Praka RM atau oknum anggota Paspampres tersebut.
“Ketiga pelaku yang diamankan dalam kasus penculikan dan penganiayaan warga Aceh salah satunya berinisial Praka RM dari kesatuan Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres). Sedangkan dua pelaku lainnya juga merupakan prajurit dari TNI-AD,” ungkap Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar saat menggelar konferensi pers kepada awak media di Pomdam Jaya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (29/8).
Pihaknya juga menyebut soal keterlibatan seorang warga sipil yang merupakan kakak ipar Praka RM berinisial MS. Menurutnya, MS diketahui turut serta jadi pelaku penganiayaan yang mengakibatkan warga sipil asal Aceh bernama Imam Masykur (25) ini meninggal dunia.
“Sudah diserahkan (ke Polda Metro). Inisialnya MS,” kata Irsyad.
Pomdam Jaya juga telah menetapkan tersangka kepada dua prajurit yang terlibat selain Praka RM, yakni Praka HS dan Praka J. Terkait motif, Irsyad menyebut penyidik Pomdam Jaya masih mendalami keterangan dari para pelaku.
“Intinya kita masih dalami, peran apa, berapa kali melakukan, nanti kalau misal sudah ada update akan disampaikan,” tandas Irsyad. (*red/JS).