Banjar, Duta Priangan – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kota Banjar, Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, Kamis (05/12/2019) geruduk Kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Kota Banjar Jawa Barat.
Kedatangan GMBI Priangan Timur tersebut dalam rangka audiensi mempertanyakan pembangunan jalan di tengah-tengah sungai di Kawasan Bendungan Luwikeris Kabupaten Ciamis, yang menurut mereka ada ekploitasi lingkungan dalam pelaksanaan proyek.
“Yang kita permasalahkan saat bertanya ke masyarakat, pihak desa maupun pihak pengusaha katanya untuk normalisasi sungai bukan akses jalan. Kalau dijawab untuk akses jalan kan jelas jadi terbuka,” kata perwakilan GMBI Nesa Hadi kepada awak media.
Hanesa juga menambahkan pihak GMBI khawatir ada perusakan lingkungan dalam proses pelaksanaan proyek. Meski demikian, LSM GMBI mengakui ada sosialisasi sebelum pelaksanaan, walaupun belum maksimal dan dianggap tidak ada sosialisasi.
“Kalau kata BBWS Citanduy itu pembangunan jalan tapi kalau menurut kami itu ekploitasi dan kami khawatir di sana terjadi pengrusakan lingkungan. Intinya, kita lebih cenderung untuk penjagaan kepada lingkungan, agar tidak ada ekploitasi dan perusakan,” ujarnya.
Menanggapi LSM GMBI itu, Kepala Satuan Kerja BBWS Citanduy Posma Samosir mengatakan, memang ada kegiatan pembangunan disana, tempat penimbunan batu untuk pembuatan tubuh bendungan.
Posman menjelaskan, bahwa untuk pembangunan jalan ditengah sungai, adalah jalan untuk operasional supaya kendaraan dump truk yang mengangkat material bisa lebih efektif.
“Jadi, jalan itu untuk mempermudah akses pengangkututan material. karena tidak mungkin pengangkutanya dilakukan secara manual,” jelas Samosir kepada awak media.
Sementara terkait dugaan adanya ekploitasi lingkungan, Samosir menegaskan, “Itu bukan ekploitasi. Akan tetapi, kalau pun ada pengambilan material didaerah tersebut, itu sudah diambil langkah-langkah UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan),” ujarnya.
“Izin penggalian untuk pemanfaatan material disana pun sudah ada,” tegasnya.
Menurutnya, kenapa tidak memanfaatkan material yang ada disana, sehingga pihak BBWS Citanduy tidak mendatangkan dari luar.
“Dengan demikian efisiensi anggaran bisa dilakukan pihak BBWS.” pungkasnya. (AW)