“Puluhan Warga Tasikmalaya Utara Yang Merasa Jadi Korban KUR Fiktif Turun Gelar Aksi“
Tasikmalaya, Duta Priangan – Dimaksud adalah aksi demo warga atas temuan adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) fiktif yang diduga dilakukan oleh oknum pegawai Bank BRI unit Pasar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Dan hal ini tentunya telah menimbulkan kerugian materil dan imateril bagi puluhan nasabah bank milik BUMN tersebut.
Demo warga pada Rabu (04/09/2024) itu berkaitan dengan modus yang diperankan oknum dan ditemukan warga (nasbah-red). Dimana oknum pegawai Bank BRI dimaksud mencatut identitas nasabah untuk diajukan pinjaman KUR yang tanpa jaminan itu. Tidak tanggung-tanggung nominal KUR yang mencatut identitas atas nama asyarakat disana mencapai 2 miliar rupiah.
Demikian hal tersebut diungkapkan Ketua Jaringan Aspirasi Warga Sukapura (Jawara), A. Ramdan Hanapiah saat menggelar aksi demo didepan Bank BRI Unit Pasar Ciawi Tasikmalaya.
Kembali ditandaskan Ramdan, “Oknum pegawai Bank BRI Unit Pasar Ciawi ini diduga kuat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) kejahatan perbankan junto perbuatan melawan hukum tentang penipuan terhadap nasabah atau warga masyarakat. Jawara telah mengindentifikasi puluhan korban KUR Fiktif dimaksud mencapai angka signifikan sekitar 2 miliar rupiah.
Lanjut Ramdhan, oknum orang dalam (Karyawan-red) BRI Unit Ciawi ini bisa dibuktikan melakukannya secara terencana dan sistematis bahkan aktif mencari nasabah yang akhirnya jadi korbam penipuan terencana dengan mencari nasabah bahkan diduga kuat dalam aksi mencairkan KUR tersebut menggunakan identitas warga aspal (Asli tapi Palsu).
“Bahkan,” lengkap Ramdan, hasil dari identifikasi jumlah korban data nasabah yang digunakan bukanlah penduduk asli wilayah kerja Bank Unit dimaksud. Bahkan oknum karyawan Unit BRI tersebut, dalam melengkapi administrasi ajuan KUR juga diduga merekayasa mungkin memalsukan Surat Keterangan Usaha (SKU) masyarakat. Belum lagi dokumentasi tempat usaha yang diakalinya sehingga pejabat bank bersangkutan pun bisa jadi tertipu atau malah juga diduga ikut main atauu turut serta
Kabar yang sempat dihimpun Duta Priangan, salah seorang sumber memaparkan bahwa setelah dana KUR cair, dana yang seharusnya diberikan kepada nasabah ini malah tidak diserahkan dengan alasan akan dii vestasikan dan angsuran KUR nya akan dibayar dari hasil Investasi tersebut.
Sementara itu, Ketua LPM Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Supriadi mengungkapkan kekecewaannya terhadap buruknya kinerja Bank BRI dimaksud, bahkan sistem pengawasannya sangat lemah atau mungkin diduga kuat juga ada main mata dengan empunya kebijakan didalam bank terkait.
Dedi mengendus para korban KUR Fiktif tersebut korbannya bukan hanya warga Kecamatan Ciawi saja banyak juga dari luar wilayah kerja Bank BRI Unit Pasar Ciawi itu.
Baca Juga: SMPN 1 Cisayong Tasikmalaya Kutip 100 Ribu Per Siswa Untuk Biaya Psikotes, Orangtua Murid Meradang
Dedi menegaskan ini sudah masuk ranah PMH, selain kejahatan perbankan (membobol bank dimana oknum tersebut bekerja) juga perbuatan melawan hukum dengan sengaja menipu nasabah hingga mencatut dan memalsukan data nasabah, dan ini harus ditindak tegas oleh yang berwajib dan pihak berwenang dalam hal perbankan. (Candra/red*)
Comments 1