Tasikmalaya Duta Priangan – Diduga kuat ingin mengurangi beban biaya penanganan limbah kayu, perusahaan pengolahan kayu PT Bineatama Kayone Lestari (BKL) Tasikmalaya bakar sembarangan limbah olahan kayu dengan sangat tidak memperhatikan kesehatan lingkungan dan diluar prosedur pabrikan.

Udara disekitar area bahkan lingkungan penduduk yang ada disekitarnya bukan saja merasa terganggu. Lebih dari itu kian hari semakin sesak untuk bernafas akibat polusi udara yang ditimbulkan pabrik tersebut. Akibatnya, Kamis sore (16/09/2021) warga Kp. Panoongan Kelurahan Sukamajukaler Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya menggruduk manajemen PT BKL Tasikmalaya untuk mengutarakan protesnya.

Seperti diungkapkan Tokoh muda setempat, Iman, “Saya kira area baru eks perusahan pengolahan kayu (penggregajian kayu-red) Rimba Semesta yang kini dimiliki BKL itu hanya diperuntukan gudang. Tapi sudah beberapa waktu kebelakang ini area tersebut mengeluarkan asap yang kian hari asapnya kian mengepul luas tidak terkendali dan sangat mengganggu aktivitas warga sekitar,” ujarnya.

“Atas hal itu pula kami bersama warga menggruduk pihak pabrik untuk segera menghentikan pembakaran yang memicu gumpalan asap yang ditimbulkannya. Keluhan dan keberatan warga Kp. Panoongan atas asap ini sudah beberapa kali kami sampaikan kepada pihak pabrik, namun mereka tidak menggubrisnya,” imbuh dia.
Masih diutarakan Iman, “Bila tidak segera ada tindakan dari pihak pabrik, warga mengancam akan melaporkannya kepada pihak yang berwenang, terlebih gumpalan asap yang menerpa pemukiman warga bercampur abu putih,” tutup Iman.
Sementara itu, Duta Priangan berhasil menemui pihak BKL divisi limbah dan kebersihan, Wawan. Ia pun membenarkan munculnya asap dari pembakaran sampah yang ia tangani. Wawan juga sempat minta maaf kepada warga atas kejadian polusi ini karena hal itu terjadi diluar prediksinya.
“Ini bukan tempat pembakaran limbah permanen, tadinya hanya membakar sampah puing-puing bangunan yang ada dan limbah kayu sebagai penyulutnya. Awalnya tidak terjadi gumpalan asap seperti yang dikeluhkan, namun tertimpa hujan, sampah basah, pekerja kami membakarnya lagi. Tumpukan sampah bukannya nyala terbakar melainkan kepulan asap yang ada. Tapi sekali lagi saya jelaskan kepada masyarakat bahwa kami sudah memadamkan pembakaran sampah ini dan tidak akan ada lagi pembakaran sampah atau limbah disini. ” demikian jelas Wawan. (AA)
Mantapss, harus di tindak lanjut kalo terulang kembali..
Mudah”an tidak terulang lagi untuk kedepannya.