Tasikmalaya, Duta Priangan – Pelaksanaan belajar langsung di kelas atau pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah di Kota Tasikmalaya pada umumnya berjalan baik. Terutama mengenai pola pembelajaran yang dapat diterapkan selama pembelajaran di masa pandemi Covid-19 diantaranya kesadaran disiplin penerapan protokoler kesehatan (Prokes) sebagaimana diwanti-wanti pemerintah dalam hal ini gugus tugas covid-19 maupun pihak Dinas Pendidikan agar pihak sekolah mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk memastikan kesehatan dan keselamatan warga sekolah tetap menjadi yang utama. Ini barangkali yang dimaksud kepala sekolah memiliki tanggungjawab penuh dalam pelaksanaannya. Demikian halnya yang dilaksanakan oleh Sekolah Dasar Negeri dibawah pimpinan Dra. Noneng Hanifa Haop yang berdomisili di Kelurahan Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya.
Demikian halnya sebagaimana potret yang ditangkap kamera Duta Priangan pada suasana pagi belum lama ini di SDN Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Nampak pihak sekolah dengan gugus tugas level sekolah yang dibentuknya itu dengan penuh tanggungjawab menerapkan disiplin prokes sejak dipersilahkannya membuka ruang kelas bagi peserta didik (PTM Terbatas-red) hingga tak terasa waktu pun kini sudah sampai diagenda pendidikan penilaian tengah semester (PTS).
Kepala SD Negeri Cibunigeulis, Dra. Noneng Hanifa Haop pada kesempatan itu menuturkan rasa bahagianya ditengah suasana sekolah yang dipimpinnya itu kini kembali hiruk pikuk dengan canda anak-anak meski masih dibatasi kehadirannya dan jam tatap mukanya sebagaimana diamanatkan dalam sederet ketentuan pelaksanaan PTM terbatas yang diatur oleh Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 (Empat) menteri .
“Dibukanya kembali ruang kelas untuk pelaksanaan belajar (pembelajaran tatap muka-red) sudah sejak lama kami rindukan, begitu halnya masyarakat (anak-anak dan para orangtua-red) sudah lama mengharapkannya. Karena ini merupakan keinginan bersama, maka kami pun mengajak serta masyarakat untuk bersama menerapkan prokes dan sama-sama menumbuhkan kesadaran hidup bersih dan sehat dengan menerapkan 3M salah satunya agar PTM bisa terus dapat dilaksanakan,” ujar Noneng.
Masih dikatakan Noneng, “Jelang pemberlakuan pembelajaran tatap muka terbatas ini kesiapan kami cukup maksimal. Mulai dari memenuhi aturan yang telah ditetapkan dalam SKB 4 Menteri. Sekolah memenuhi daftar periksa yang memang diwajibkan. Yang tidak kalah pentingnya, sekolah juga mempersiapkan Satgas Covid-19 level sekolah,” imbuh Noneng
Seperti harapan kepala sekolah lainnya, Noneng pun optimis bila semua pihak terutama warga sekolah mempertahankan disiplin dalam menerapkan prokes yang ketat, maka PTM tak lama lagi bisa dilaksanakan secara penuh dalam artian menghapus kata terbatasnya. (NZ)
Sikap patuh merupakan pengejawantahan dari keamanan. Adapun faktor kaamanan diri dan lingkungan merupakan hal penting dalam mewujudkan ketahanan. Pembelajaran penting dari pandemi covid -19 adalah pembentukan pribadi yang tangguh. Semoga ketahanan pribadi setiap individu dapat kita wujudkan bersama.
Pembiasaan hidup bersih dan kepatuhan penerapan prokes yg disadari pda setiap individu adalah hal utama dalam menjaga sebaran covid -19 dan in syaa Alloh menciptakan hifup sehat, keamanan dan keselamatan seluruh warga sekolah khususnya jga masyarakat pda umumnya