Ciamis, Duta Priangan – Traffic light orang kebanyakan bilang lampu merah merupakan rambu-rambu jalan yang berfungsi bukan semata untuk mengatur kelancaran, keamanan, kenyamanan arus lalu lintas, namun lebih dari itu adalah keselamatan pengendara dimana jiwa taruhannya.

Kekacauan dalam settingannya saja bisa menimbulkan ragam permasalahan dipersimpangan jalan, terlebih apabila alat pengatur lalunlintas tersebut disfungsi (tidak berfungsi), maka selain kelancaran, dan kenyamanan berlalu lintas terganggu, kecelakaan pun setiap saat mengintai para pengendara bahkan para pejalan kaki yang melintasinya.
Sepertihalnya traffic light yang terdapat di perempatan jalan Cihaurbeuti, tepatnya lampu merah yang berada di jalan nasional pembagi arah menuju jalan lama Cihaurbeuti – Panjalu, yang memotong arah jalan dari Bandung (Fly over Rajapolah) menuju arah Jawa Tengah itu saat berita ini dilansir, Sabtu (27/07/2019) kondisinya padam tak berfungsi sama sekali. Ironisnya kondisi ini sudah berlangsung sejak lama tak ada penanganan dari pihak pemerintah dalam hal ini dinas perhubungan. Padahal freqwensi lalu lintas disana relatif tinggi diakhir pekan dan musim libur, terlebih persimpangan jalan Cihaurbeuti merupakan salah satu akses parawisata kearah utara yakni Situ Lengkong Panjalu yang menjadi destinasi wisatawan antar daerah luar provinsi.
Hal tersebut persis dikeluhkan warga sekitar, “Lampu Merah di perempatan POM Bensin Cihaurbeuti ini sudah sejak lama padam, dan entah apa alasannya tidak ada sama sekali penanganan dari instansi atau dinas terkait,” ujarnya kepada Duta Priangan sambil berlalu tanpa menyebutkan nama.
Keluhan sama pun diungkapkan oleh sumber warga setempat, Aep menambahkan, “Demi menghindari insiden tabrakan kendaraan, salah faham ditengah perempatan sesama pengendara pun sering terjadi dan hal itu membuat kurang nyaman pengguna jalan,” ujarnya.
“Kami mohon kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis untuk secepatnya memfungsikan kembali lampu pengatur lalu lintas tersebut, lalu kedepannya lakukan pemeliharaan berkelanjutan, ini demi keselamatan dan jiwa taruhannya, baik bagi para pengendara, maupun bagi pejalan kaki.” pungkas Ael. (Galang)