Tasikmalaya, Duta Priangan – Dalam beberapa pekan terakhir pandemi covid-19 mulai menyebar ke beberapa daerah yang ada di Indonesia termasuk ke Kabupaten Tasikmalaya. Virus yang awalmulanya berasal dari Wuhan salahsatu kota yang ada di Cina hari ini sudah ada dihadapan kita, dihadapan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.
Muhaemin Abdul Basit (petani muda Tasikmalaya) mengatakan, “Ini sangat membuat masyarakat panik apalagi dengan adanya covid -19 ini bukan saja mengganggu aktivitas masyarakat saja, virus ini juga memperlambat dan mempengaruhi perekonomian di masyarakat, apalagi kebanyakan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dengan mata pencaharian sebagai petani yang dengan adanya kebijakan lockdown oleh pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya ini sangat berdampak kepada petani di Kabupaten Tasik, pasar Cikurubuk yang ada di Kota Tasikmalaya adalah tempat perputaran ekonomi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya juga beberapa petani sempat mengeluh karna hasil tani yang menjadi sumber pendapatan susah untuk di jual,” ujarnya.
Masih disampaikan Abdul, “Saya hanya meminta kepada pemerintah kabupaten tasikmalaya untuk lebih serius dalam mensikapi virus ini jangan menganggap remeh dalam penanganan, tidak cukup dengan himbauan dengan memasang bener dan poto bupati di pelosok desa-desa, karna ini bukan waktunya kampanyeu, jangan saling lempar ketika ada pertanyaan dari masyarakat, yang jelas perlu langkah konkrit dari pemerintah Kabupaten Tasikmalaya khususnya. Satgas yang dibentuk kurang efektif, masyarakat belum merasakan kehadiran satgas yang dibentuk disetiap kecamatan bahkan desa apalagi beberapa hari terakhir banyak warga rantau dari zona merah covid-19 pulang ke kampung halamannya, dan ini harus disikapi dan mendapat perhatian layak dan serius, baik dari segi kesehatannya maupun ekonominya. Dampak ini pun meluas kepada warga masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dan ini juga harus mendapat perhatian segera,” pungkas dia. (BLD)