Tasikmalaya, Duta Priangan – Bertempat diaula Makodim 0612/Tsm, Jumat (07/02/2020) Dandim 0612/Tsm, Letkol (Inf) Imam Wicaksana bersama Forkopinda baik Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta elemen unsur masyarakat Kota dan Kabupaten Tasikmaya usai melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dengan pokok bahasan seputar program pembinaan untuk anak anak ‘PUNK’ yang belakangan hari kian marak tampak disekitaran wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam hal ini, Dandim secara langsung memaparkan rencana pembinaan untuk anak-anak punk dimaksud yang urgensinya kian hari kian marak perkembangannya, sehingga tentang komunitas anak-anak Punk ini dikhawatirkan menjadi wabah bagi berlangsungnya kehidupan anak-anak di Tasikmalaya pada umumnya.
Atas hal itu, Dandim memandang perlu dibentuk Satgas ‘Satya Abi Mata’, dimana dalam bentuk penangannya tidak dalam bentuk razia dan refresif akan tetapi dengan perlahan-lahan dan juga pola pendekatan secara phsycologis yang tepat sehingga bertujuan dan sasarannya nanti bisa berdaya guna bagi bangsa dan negara ini dan bisa merubah pola kehidupan mereka yg bebas semaunya menjadikan kehidupan yg bisa mentaati peraturan kehidupan dimasyarakat sebagaimana semestinya.
“Rencana Program ini sebagai Pilot Project dimana sasarannya baru 40 Org (20 orang dari Kota Tasikmalaya dan 20 orang dari Kab Tasikmalaya) dengan rencana waktu 2 bulan kita akan menggandeng stake holder dinas instansi terkait baik itu Pemkot dan Pemkab Tasikmalaya serta unsur elemen masyarakat lainnya,” papar Dandim.
“Sasaran Pola Pembinaan mencakup seperti Keagamaan, Kedisiplinan serta Pengetahuan,” tambahnya.
Diakhir pemaparannya Dandim menegaskan bahwa sasarannya utamanya bisa mengurangi perkembangan wabah ‘PUNK’ ini dan juga hasil program pembinaan nanti secara tidak langsung membawa energi positif bagi anak-anak punk lainnya.
Sementara itu Walikota Tasikmalaya, Drs Budi Budiman menyampaikan apresiasinya, “Intinya kita mendukung program ini. Akan tetapi jangan terburu-buru dulu dan yang perlu diantisipasi anak anak Punk yang bukan domisili atau sebagai warga Kota maupun Kabupaten Tasikmalaya. Anak-anak punk ini agar didata by name by adress tepat prioritas program bagi anak-anak domisili di Kota maupun Kabupaten Tasikmalaya.
Sekda Kabupaten Tasikmalaya, Drs. Mohamad Zen, M.Pd dalam hal ini mewakili Bupati yang berhalangan hadir menyampaikan, “Program ini merupakan bentuk sinergitas kita dalam upaya melindungi anak-anak bangsa ini dan Pemkab Tasikmalaya mendukung tentang rencana program kegiatan ini serta akan bekerjasama dalam dukungannya bersama Pemkot Tasikmalaya.” ujar Mohamad Zen. (Abi)