Tasikmalaya, Duta Priangan – Melalui gelar upacara, Pelatihan Bela Negara (PBN) bagi Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Tahun Akademik 2019/2020 usai dibuka resmi oleh Rektor Unsil Prof Dr Rudi Priyadi Ir. MS yang diikuti Peserta 2803 Mahasiswa dan Mahasiswi Unsil Tasikmalaya.
Hadir dalam Upacara Pembukaan PBN dimaksud, Walikota Tasikmalaya, Dandim 0612/ Tasikmalaya, Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya, Kasbrigif Raider 13/1/Galuh Kostrad, Kasumbda Polres Tasikmalaya Kota, para Dosen Unsil, para pelatih PBN Unsil 2019/2020 serta hadirin tamu undangan lainnya.
Dalam amanatnya, Rektor Unsil Tasikmalaya, Prof. Dr. H.Rudi Priyadi dalam hal ini bertindak selaku inspektur upacara menyampaikan, “Seperti kita ketahui bersama bahwa Indonesia sebagai salah satu Negara ekuator memiliki potensi kekayaan alam (hayati) dan non hayati yang berada di permukaan dan di bawah perut bumi yang sangat beragam dan melimpah. Hal ini akan menjadi arena persaingan kepentingan nasional berbagai Negara. Untuk itu diperlukan langkah-langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI,” ujarnya.
Masih disampaikan Prof. Rudi, “Mahasiswa sebagai generasi muda merupakan tulang punggung bangsa yang harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga keselamatan bangsa Negara. Mahasiswa sebagai kader bela negara harus dapat dan mempertahankan negara kesatuan di bawah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan semboyan Bhineka tunggal Ika,”.
Digaris bawahi Prof. Rudi, “Hakekat bela negara yang sesungguhnya adalah semangat untuk membangun bangsa dan Negara Indonesia demi kemajuan, kesejahteraan, dan keadilan, menuju masyarakat Indonesia yang madani serta bermartabat,”.
“Pendidikan Bela Negara (PBN) yang setiap tahun kita laksanakan ini diharapkan mampu meminimalisir pergeseran ideologi, ekonomi, sosial,budaya, bahkan pertahanan dan keamanan,” imbuh Prof Rudi.
Masih dijelaskan Prof Rudi, “Indonesia sebagai bangsa yang pluralis harus dapat memanfaatkan segala potensi untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan membuat bangsanya semakin kompetitif, mandiri, serta sejahtera.Mahasiswa sebagai kader bela negara, diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menjadi sumber kekuatan pemersatu bangsa yang tidak hanya kompeten, tetapi juga nasionalis, memiliki kepedulian sosial, dan inovatif. Inovasi menjadi sangat penting sebagai amunisi dalam menghadapi tantangan masa depan,”.
“Terkait dengan karakter Bangsa, perguruan tinggi mengembangkan 4 (empat) karakter yang dikembangkan melalui pendidikan karakter meliputi: Olah Pikir, Olah Hati, Olah Raga dan Olah Rasa/Karsa,” tambahnya.
“Dengan kegiatan PBN ini diharapkan mahasiwa akan menjadi individu-individu yang cerdas/kreatif, jujur/bertanggungjawab, tangguh/disiplin, dan peduli/suka menolong, dan yang paling penting dari kegiatan PBN ini diharapkan terciptanya karakter bela negara sebagai kekuatan Nasional untuk mengantisipasi dan mengatasi berbagai bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) yang semakin kompleks dan dinamis,” tandas Prof. Rudi.
“Sekali lagi kami tegaskan bahwa pelaksanaan Pendidikan Bela Negara di Unsil dimaksudkan sebagai usaha, kegiatan dan tindakan yang berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, pengarahan, dan penggunaan serta pengendalian sikap dan perilaku mahasiswa sebagai warga Negara yang tanggap terhadap permasalahan bangsa dan Negara yang dilandasi pada nilai kecintaan pada tanah air, yakni kepada Pancasila dan
kesadaran bela Negara serta memiliki kemampuan bela Negara sehingga rela berkorban untuk bangsa dan Negara sesuai amanat UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 yang berbunyi ‘setiap warga Negara berhak dan ikut serta dalam upaya pembelaan Negara’,” papar Prof. Rudi.
“Selain itu,” lanjut Prof. Rudi, “Melaui PBN ini diharapkan peserta didik memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara,”.
“Selain itu,” lanjut Prof. Rudi, “Melaui PBN ini diharapkan peserta didik memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara, bukan sebagai beban bangsa, sehingga melalui PBN ini karakter bela negara dalam diri mahasiswa dapat terbentuk dengan ciri pantang menyerah, rela berkorban demi bangsa dan negara serta konsisten dan konsekwen terhadap cita-cita perjuangan Indonesia,”.
Terakhir Prof Rudi atas nama pimpinan Universitas Siliwangi mengucapkan terima kasihnya kepada semua pihak atas terselengaranya PBN ini yang merupakan kerjasama Universitas Siliwangi dengan unsur TNI dan Polri yang ada di daerah yaitu Kodim 0612/ Tasikmalaya, Brigif Rider
13/Galuh Kostrad, TNI-AU Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, serta Polres Tasikmalaya. Dan terimakasih kepada semua pelatih/pembina dari Kodim 0612/Tasikmalaya, Brigif R 13/Galuh Kostrad, TNI AU dan Polres Tasikmalaya atas dedikasinya untuk melatih para mahasiswa sehingga mendapat bekal yang cukup dalam hal bela Negara ini dan tidak lupa juga kepada para narasumber dari Kemenhan, Lemhanas, Irjen Pol (Purn) Dr. Anton Charliyan, Prof. Teguh dan narasumber lainnya, kami uacapkan terimakasih. Semoga amal baik para pelatih/Pembina,narasumber dapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT,” imbuhnya.
Sebagai bentuk implementasi serta untuk memelihara dan menumbuhkan rasa bela Negara yang telah dilatih, maka lembaga mewajibkan kepada peserta untuk setiap Hari Senin sebelum perkuliahan dilaksanakan upacara secara bergiliran bagi setiap fakultas yang dikoordinasikan oleh dosen-dosen PKn dan Taplai Lemhanas.
“Selanjutnya, untuk penyempurnaan kegiatan PBN di UNSIL ke depan serta sebagai bahan koreksi untuk perbaikan dalam rangka menumbuhkan semangat bela Negara dari mahasiswa serta terbiasa mentaati kaidah-kaidah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka kami mengharapkan adanya kerjasama yang lebih luas lagi sehingga mahasiswa dapat dipersiapkan pada saatnya nanti sebagai calon pemimpin untuk menyambut Indonesia emas pada tahun 2045.” pungkas Prof. Rudi.
Sementara itu, melalui PBN para peserta akan menerima pembekalan materi dan praktek tentang Bela Negara diantarany, Materi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Hukum, dan Pembekelan dari Kemenhan RI dan Tokoh Masyarakat Tasikmalaya. Dengan Praktek Peraturan Baris Berbaris dan Perhormatan Militer, Long Mars sebagai mengenal Nilai Perjuangan tempo dulu, dan gerakan penghijauan melalui penanaman pohon.
Adapun personel Pelatih dan Pembina yang terlibat PBN ini diantaranya, Kodim 0612/Tsm, Brigif R 13/Galuh, Lanud Wiriyadinata, Polresta Tsm, dan Rektorat Unsil Tasikmalaya. (Abi)