“Truk Sampah Hanya Datang Pagi Saja, dan Tidak Mengangkut Semua, Sedikit-sedikit Lama-lama Jadi Bukit'”

Karawang, Duta Priangan – Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.
Dan salah satunya adalah Pasar tradisional yang setiap harinya menghasilkan puluhan kwintal sampah, entah itu sampah sisa-sisa sayuran dan sisa-sisa kemasan plastik, seperti halnya di Pasar Baru Karawang jumlah volume sampah yang membukit ditempat pembuangan dibelakang pasar baru itu menimbulkan bau busuk hingga dikhawatirkan mengganggu kesehatan sendi kehidupan sekitar pasar.
Hal ini persis dikeluhkan oleh salah seorang pedagang ikan asin yang lapak jualannya berada dekat tumpukan sampah yang membukit tersebut.
“Sebenarnya ini sangat mengganggu pernapasan dengan bau busuk sampah, tapi harus bagaimana lagi tempat usaha saya disini,” ujarnya.
Ketika ditanyakan adanya aktivitas truk pengangkut samapah kesana, dia menjawab, “Ada sih petugas dengan truk pengangkut sampah yang biasa kesini, tapi itu hanya pagi saja dan tidak semua diangkutnya” jelas sumber yang enggan menyebut nama.
Tumpukan sampah lainnya pun tampak menggunung di Jalan Dewi Sartika Karawang, tepatnya di pertigaan jalan yang menuju ke arah Pasar Baru Karawang.
Sampah merupakan sebuah permasalahan yang sangat pelik dan hampir tak ada solusi untuk mengatasinya mengingat volume sampah yang dihasilkan setiap harinya bisa mencapai ratusan bahkan berton ton sampah.
Ini merupakan PR bagi Dinas LHK Kabupaten Karawang untuk lebih serius lagi dalam mengelola sampah jangan sampai dibiarkan membukit lalu membusuk di tempat pembuangan sementara. (Erghals)