Tasikmalaya, Duta Priangan – Sebagai ‘Kota Ramah Anak’ Kota Tasikmalaya pernah dua kali meraih Anugrah Parahita Ekapraya tingkat Madya pada Tahun 2018 dan Tahun 2020 dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) RI. Sudah barang tentu Anugerah Parahita Ekapraya dimaksud merupakan penghargaan dan bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada daerah atas komitmennya selain dalam upaya mewujudkan pengarusutamaan gender juga perwujudan ‘Kota Ramah Anak’ dan peran dinas pendidikan dalam menggalakan sekolah inklusi menjadi faktor penyumbang raihan dua Anugerah Parahita Ekapraya oleh Kota Tasikmalaya kala itu, dan motivasi itu pula yang mendorong Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya yang secara berkesinambungan melakukan upaya optimalisasi perwujudan sekolah inklusi dan workshop penyelenggaraan proses pembelajaran dan evaluasi dalam sub tema kegiatan sosialisasi sekolah inklusif untuk jenjang sekolah dasar yang pada Hari Kamis dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pembina Sekolah Dasar (PSD) pada Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Indra Risdiyanto, S.T di Horison Hotel Tasikmalaya, Kamis (02/03/2023)
“Sekolah inklusi adalah sekolah yang juga memberikan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Di sekolah ini, baik anak yang berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat pendidikan yang sama pula. Terlebih Kota Tasikmalaya sebagai kota inklusi, kota ramah anak. Maka sekolah yangbada di Kota Tasikmalaya harus siap menjadi sekolah inklusi atau sekolah ramah anak.” demikian diutarakan Indra dalam petikan kata sambutan pembukaan kegiatannyabitu.
Hadir dalam seremoni pembukaan kegiatan tersebut, Kepala Seksi Kesiswaan dan Kelembagaan pada Bidang PSD Disdik Kota Tasikmalaya, Ijang Saepuloh, S.Pd, dan sejumlah narasumber (pemateri) dihari pertama workshop, diantaranya Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, H. Nanang Suhara, S.Pd., M.M, Korwas Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Asep Supriadi, S.Pd., M.Pd, Purnomo Saputro, S.Pd., M.Pd dan jajaran panita pelaksana serta 23 guru sekolah dasar di lingkup Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.
Sementara itu, dalam kata laporan kegiatan tersebut, Kepala Seksi Kesiswaan dan Kelembagaan pada Bidang PSD Disdik Kota Tasikmalaya, Ijang Saepuloh, S.Pd menyampaikan bahawa pelatihan ini dilaksanakan secara umum bertujuan untuk menyiapkan guru sekolah dasar di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya bagi yang paham dan peduli terhadap pendidikan inklusif yang digelar di Tangkubanparahu Room Horison Hotel, Kamis – Jum’at (02-03/03/2023) dengan jumlah peserta sebanyak 23 guru.
Diwawancara awak media, Kabid PSD pada Disdik Kota Tasikmalaya, Indra Risdiyanyo, S.T memaparkan yang menjadi Tltujuan khusus workshop pendidikan inklusif sekolah dimaksud antaralain; , Meningkatkan pengetahuan guru tentang hakikat dan karakteristik pendidikan inkusif ; Meningkatkan guru tentang upaya penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK); Memberikan keterampilan kepada guru seputar model pembelajaran dan pendekatan pendidikan inklusif sesuai dengan standar yang berlaku; Meningkatkan kemampuan guru dalam menejemen dan pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolahnya maaing-masing, dan Memberikan pengetahuan tentang, evaluasi dan penilaian pendidikan inklusif di kelas. (AA)