Uu: “Luar Biasa, Banjar Meraih Predikat WTP Delapan Kali Berturut-turut”
Walikota Banjar: “Masih Banyak PR Pembangunan Yang Belum Terealisasi”
Banjar, Duta Priangan – Kota Banjar tahun ini genap berusia 16 tahun. Sejak menjadi DOB (Daerah Otonomi Baru) pada 21 Februari 2003 silam, kota berpenduduk hampir 200 ribu jiwa ini, mengalami peningkatan baik dari infrastruktur maupun kesejahteraan masyarakat.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul ulum menilai, masyarakat Banjar telah merasakan perubahan yang berarti buah kerja keras kepemimpinan Walikota dan jajarannya. Sebagai pimpinan di Jawa Barat, Uu mengatakan turut bangga memiliki Kota Banjar dengan segudang penghargaannya.
“Banjar ini semakin hebat, banyak sekali penghargaan yang sudah diterima terutama dalam mengelola anggaran sudah 8 kali WTP berturut-turut. Ini sebuah bukti luar biasa, daerah lain belum ada. Saya kira masyarakat juga merasakannya,” Ujar Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum kepada awak media seusai menghadiri peringatan HUT ke-16 Kota Banjar di lapang Bhakti Banjar, selang beberapa hari lalu.
Disisi lain, menurut Uu, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), salah satunya dari sektor pariwisata. Uu berharap, tidak hanya jadi perlintasan pariwisata ke arah Pangandaran saja, tetapi Banjar harus bisa mengangkat potensi tujuan pariwisata alam maupun budaya.
“Potensi wisata harus ditingkatkan termasuk infrastruktur wisatanya. Walaupun ada Pangandaran, Banjar pun jangan ketinggalan. Banjar jangan hanya jadi perlintasan saja,” harap Uu.
Sementara itu, Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih, menuturkan, masih ada PR pembangunan yang masih belum terealisasi. Di periode kedua kepemimpinannya ini, Ade mengajak seluruh pihak termasuk masyarakat bersama bahu-membahu dan berkolaborasi mewujudkan visi misi kota Banjar.
“Masih banyak PR kedepan mudah-mudahan dengan kesatuan mari kita lanjutkan bersama pembangunan Banjar. Ini perjode kedua saya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Tahun 2019 merupakan tahun transisi beralihnya masa berlaku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Banjar 2014-2019. Ade mengatakan, arah kebijakan Pemkot Banjar tahun 2019 mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Banjar tahun 2005-2025.
Banjar merupakan kota agropolitan. Kondisi aktivitas perekonomiannya yang berbasiskan agrobisnis, agroindustri dan agrowisata, menjadikan Kota yang merupakan pintu masuk Jabar bagian selatan dari Jawa Tengah ini sebagai pusat distribudi produk-produk ataupun jasa pertanian. “Ada 6 misi Banjar yaitu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang profesional dan akuntabel, meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, mewujudkan kota peduli HAM, meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan mengembangkan daya tarik serta potensi daerah,” pungkas Ade. (Ohir H)