Pangandaran, Duta Priangan – Melihat kondisi bangunan SDN 1 Mekarsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran nampak memprihatinkan.
Duta Priangan ngak bisa tinggal diam melihatnya, ruang kelas yang ada dan selasar sekolah plafonnya bolong-bolong berjatuhan. Pihak sekolah bukan berarti tidak tahu betapa bahayanya kondisi tersebut terhadap keselamatan warga didiknya serta kenyamanan aktivitas belajar mengajar, apa mau dikata, ya menunggu uluran tangan pemerintah jawabannya.
Disamping aturan melarang keras Biaya Oprasional Sekolah (BOS) untuk memperbaikinya, bila pun diambil dari pos pemeliharaan bersumber BOS dari sekolah yang hanya memiliki jumlah 191 siswa ini rasanya ngak bakal keuber.
Kondisi plafon (langit-langit-red) yang berjatuhan tersebut, bukan saja akibat kaso-kaso penahan eternit yang sudah pada lapuk akibat kebocoran atap genting, namun menurut sumber hal itu pun terjadi akibat goncangan gempa yang terjadi pada tahun 2017 lalu. Padahal kondisi ini sudah sejak lama dilaporkan pihak sekolah bahkan diajukan kepada instansi terkait, namun hingga berita ini dilansir buktinya belum ada realisasi.
Saat di temui di ruangan kerjanya, kepala sekolah SDN 1 Mekarsari, Dede Sutisna, S.Pd kepada Duta Priangan membenarkan sikon bangunan sekolah yang dipimpinya itu.
“Hampir seluruh ruang kelas berkategori rusak. Bahkan kami bilang kondisi umum bangunan sekolah kami ini masuk dalam kategori rusak berat,” ujar Dede.
“Padahal kami sudah menyampaikan dalam bentuk laporan, baik secara lisan maupun dalam bentuk profosal kepada pihak pemerintah melalui dinas induk kami, tetapi sampai saat ini apa yang kami harapkan belum ada tanda-tanda kapan akan direalisasikannya,” imbuh Dede yang berharapan, mungkin melalui publikasi ini mudah-mudahan pihak berkompeten mau mendengarnya.
“Kami berharap pihak yang berkompeten tidak menutup kemungkinan ada pihak ketiga yang peduli dan tidak mengikat selaras dengan aturan yang ada, dengan senang hati kami akan menerima bantuan tersebut, demi keselamatan dan kenyamanan proses belajar mengajar warga didik kami.” pungkas Dede.
Senada dengan pimpinannya, salah seorang guru disana menambahkan, “Kami para guru betul-betul kawatir dengan keadaan ruang belajar seperti ini, kasihan para siswa kalau lagi belajar, atau melintas di selasar sekolah yang atapnya sudah rapuh tersebut. Terlehih kini sudah masuk kemusim penghujan, kondisi bangunan sekolah kami kian memprihatinka.” ujarnya enggan menyebut nama.
Pendidik itu pun sama memiliki harapan besar terhadap pihak pemerintah agar segera memberikan perhatian seirus untuk SDN 1 Mekarsari. (Andi K)