Garut, Duta Priangan – Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut bersama Kementerian Agama (Kemenag) Garut, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut melakukan video conference dengan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam, di Command Center, Pendopo Garut, Senin (19/07/2021).
Dalam sambutannya, Bupati Garut mengapresiasi langkah-langkah konkret dari Kemenag Garut, MUI Garut, maupun Ormas Islam yang ada di Garut dalam menghadapi pelaksanaan Idul Adha di masa pandemi COVID-19 ini.
“Tentunya saya Bupati Garut dan Satgas COVID-19 mengucapkan terima kasih atas antisipasi dan langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh Kemenag dan MUI serta tokoh-tokoh alim ulama dan secara struktural yang berada di bawah jajaran kemenag, dalam rangka mengantisipasi pelaksanaan Idul Adha yang dihubungkan dengan masalah protokol kesehatan,” ujar Bupati Garut.
Dalam pelaksanaan Idul Adha Tahun 1442 Hijriyah ini berpedoman kepada Surat Edaran Menteri Agama Nomor. 7 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Shalat Ied di Masa Pandemi Covid-19 serta berpedoman juga pada himbaun dari MUI Pusat.
Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, lanjut Rudy, pihaknya menginstruksikan untuk tetap menerapkam protokol kesehatan ketat.
“Dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, saya sudah meminta dan saya sudah disosialisasikan semua menggunakan masker, semua diam di rumah saja kecuali panitia dan mereka yang menyembelih, yang motong-motong dan sebagainya, itu tidak boleh dalam satu kerumunan lebih daripada 10 orang,” ucapnya.
Rudy mengungkapkan jika terjadi kerumunan pihaknya melalui Satgas COVID-19, Babinsa, Bhabinkamtibmas beserta kepala desa atau kepala kelurahan, akan melakukan pembubaran. Sementara untuk pelaksanaan salat Ied, Bupati Garut mengimbau masyarakat untuk melaksanakannya di rumah, karena Kabupaten Garut masuk level kewaspadaan dengan zona merah. (AS)