“Tanpa Pengamanan dan Penerangan, Pencuri Bebas Menggasak dan Merusak Barang Yang Ada”
Karawang, Duta Priangan – Gedung baru yang belum ditempati sudah menuai rugi. Kerugian tersebut disebabkan karena dicurinya aset-aset milik gedung kantor megah berlantai lima ini oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pasalnya, selain memang tidak dijaga (tanpa pengamanan-red) dan tanpa adanya penerangan lampu sehingga membuat para pengutil (pencuri-red) tersebut bebas keluar masuk gedung menggasak barang-barang yang ada.
Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Karawang, Choirul, saat di hubungi melalui ponselnya menyebut sampai diangka 3M atas kerugian gedung Pemda 2 yang dijamah maling tersebut. Angka sejumlah itu, kata Choirul untuk barang-barang yang hilang dan yang dirusak oleh para pencuri tersebut.
“Logam-logam listrik, kabel, yang tersambung ke pendingin ruangan, kran-kran air, pipa, kabel kabel lift dan genset pun raib,” terang Choirul.
“Bahkan cara mereka mencuri itu juga sangat merugikan kami, karena mereka mencuri sepotong-sepotong dan merusak, sehingga perbaikan yang dilakukan pun harus keseluruhan, inilah mengapa sebabnya kami mengestimasikan biaya perbaikan yang harus dikeluarkan sekitar kurang lebih Rp. 3 Miliar,” jelas Choirul.
Gedung Pemda 2 ini diperkirakan akan ditempati sepenuhnya pada pertengahan tahun 2019, dan pihak PUPR sudah menganggarkan sebesar Rp. 1,5 Miliar untuk mengganti barang-barang yang hilang dinilai jauh lebih penting terlebih dahulu.
Choirul juga memaparkan kronologis hingga terjadi pencurian berawal dari soal penerangan dan penjaga masih menjadi tanggung jawab pemborong, namun sampai bulan Juni dikarenakan beban yang berat harus membayar iuran listrik setiap bulannya mencapai kurang lebih Rp. 15 juta, pemborong ini angkat tangan. Dan akhirnya listrik pun diputus karena tidak dibayar.
Sementara Dinas PUPR sendiri tidak ada anggaran khusus yang menganggarkan tagihan listrik termasuk untuk menggaji 9 orang securiti untuk 3 shift.
“Kami akui tidak ada penjaga disana, karena mereka harus di gaji, sedangkan kami tidak ada anggaran, dan barang-barang itu hilang setelah PLN mencabut listrik dan diperkirakan sejak Bulan Juni hingga awal November. Barang barang dimaksud hilang diketahui pihak pemda dari pemborong, dan kami pun sudah laporkan kehilangan tersebut ke pihak kepolisian,” pungkas Choirul. (Erghals)
Comments 2