‘Angka Tersebut Melambat Dibanding Pertumbuhan Tahun 2018 Sebesar 5,66 Persen’
Bandung, Duta Priangan – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) menyebutkan perekonomian Jabar berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2019 mencapai Rp2.125,16 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp1.491,71 triliun.
Hal tersebut dipaparkan Kepala BPS Jabar, Ir. Dody Herlando, M.Econ dalam sebuah kesemptan rilis kedua pada Februari ini menyebutkan bahwa Ekonomi Jawa Barat tahun 2019 tumbuh 5,07 persen melambat dibanding tahun 2018 sebesar 5,66 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Real Estate sebesar 9,54 persen.
“Dari sisi Pengeluaran dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh 6,97 persen,” jelas Dody.
Ekonomi Jawa Barat triwulan IV-2019 bila dibandingkan triwulan IV- 2018 (y-on-y) tumbuh sebsar 4,11 persen, melambat bila dibandingkan dengan triwulan III-2019 yang tumbuh sebesar 5,15 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Real Estate sebesar 10,84 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 5,13 persen.
Ekonomi Jawa Barat triwulan IV-2019 mengalami kontraksi sebesar 1,45 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,79 persen. Sementara dari sisi pengeluaran kontraksi tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 4,12 persen.
Masih dipaparkan Dody, Sumber laju pertumbuhan (Source of Growth, SOG) secara (y-o-y) dari sisi lapangan usaha yang memberikan andil pertumbuhan terbesar adalah Lapangan Usaha Industri pengolahan yaitu sebesar 1,75 persen. Dari sisi pengeluaran, andil positif terbesar terhadap pertumbuhan adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,94 persen. (A Ich)