Tasikmalaya, Duta Priangan – Memasuki musim panen bulan ini membuat petani dibeberapa bagian wilayah kedusunan di Desa Cikawung Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat khususnya yang menanam padi nampak risau dan berkeluh kesah, pasalnya sawah tempat mereka menanamkan padi kondisinya kering memprihatinkan yang akhirnya padi mereka mengalami kegagalan saat dipanen.
Hal demikian persis disampaikan Jahid (40) petani sawah saat ditemui Duta Prianga. di area pesawahan Dusun Cijambu Desa Cikawung Kecamatan Pancatengah yang mengaku musim panen ini mengalami kerugian dalam bertaninya, pasalnya sawah mereka mengalami kekeringan parah.
“Warga masyatakat petani sawah saat ini benar-benar menjerit. Panen kami mengalami kegagalan sangat parah. Hal ini diakibatkan kemarau yang melanda. Sudah harga beras kian hari kian naik, bentuk usaha lainnya pun dirasa sangat sulit,” ujar Jahid kepada Duta Priangan, Kamis (21/09/2023).
Jahid yang mempresentasikan suara warga masyarakat disana berharap ada penanganan serius dan segera untuk atasi kondisi dampak kemarau dan situasi ekonomi masyarakat ini.
“Kami berharap pihak pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya segera turun tangan. Dampak kemarau kali ini sungguh mengakibatkan situasi darurat secara ekonomi utamanya krisis pangan,” pungkas Jahid dengan nada berharap ada perhatian serius dari pemerintah.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Cikawung, Jajang Jagur saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan apa yang kini diresahkan warga desanya bahwa kondisi ekonomi masyarakatnya kian hari dirasa kian sulit terlebih kondisi ini diperparah dengan datangnya musim kemarau.
“Hampir 88 % sawah kami yang tersebar di 8 (Delapan) kedusunan mengalami gagal panen, mereka menangis gigit jari karena jelang musim panen tiba, hasilnya nihil akibat kemarau datang melanda,” kata Jagur (Sapaan akrab Kades Cikawung-red).
Lanjut Jagur, “Yang terbilang menuai hasil prosentasenya hanya 2% saja, dan yang 10% itu mereka hanya menuai hasil panen antara 100 Kg sampai 150 Kg gabah per 300 bata/tumbak area sawah atau seluas 4.200 meter persegi,” terangnya.
Senada dengan warganya, Jagur berharap pihak pemerintah di semua tingkatan segera turun tangan melakukan antisipasi dampak kemarau ini. karena hal ini bila dibiarkan, menurutnya, bukan saja akan mengakibatkan krisis pangan, namun akan berdampak luas pada sendi perekonomian yang multy efek pula akibatnya. (AA)