Tasikmalaya, Duta Priangan – Sebuah kekhawatiran beralasan tersebut, muncul dari salah seorang alumni Sekolah Kesenian Sunda SMKI Bandung, Nanang Sos demikian sapaan akrab dari Nanang Somadisastra S.Pd., M.Pd yang kini bertugas definitip selaku Guru Seni Budaya di SMA Negeri 2 Tasikmalaya, dan pria jangkis ini pun aktif banyak menulis Buku Berbahasa Sunda dan telah berhasil menerbitkan beberapa judul buku dalam bentuk; Kumpulan Carpon, Kumpulan Sajak Sunda, Kumpulan Heureuy Sunda, dan artikel Sunda lainnya.
Nanang yang aktif juga dalam berbagai Wadah Budaya Sunda ini, saat ditemui disela kesibukannya kepada Duta Priangan menyampaikan sebuah kekhawatirannya sebagaimana dijadikan judul diatas.
“Hal ini memperhatikan apabila pesatnya Teknologi Informatika tidak diimbangi dengan perkembangan moralitas dan kesiapan mentalitas anak-anak maka luntur pulalah karakter bangsa sebenarnya. Jujur saja, semua pihak sudah melihat generasi milenial sekarang waktunya habis dibagi seolah hidupnya sudah enjoy di Dunia Maya atau internet,” ujar Nanang.
Masih dikatakan Nanang, “Maka, saya menulis buku berbahasa Sunda ini memiliki misi sebenarnya untuk memupus sebuah ketakutan Bahasa Sunda dianggap asing oleh orang Sunda sendiri,” jelasnya.
“Bagaimana kekhawatiran tersebut tidak terlanjur terbukti, dan memang kondisi ini belum terlambat,” lanjut Nanang, “Maka langkah konkrit agar Basa dan Budaya Sunda tetap lestari dan dicintai oleh orang Sundanya sendiri, harus ada usaha dan niat yang tulus dari semua pihak, setiap stake holder, terutama para pemangku kebijakan untuk ikut peduli dan jangan memandang sebelah mata, caranya serius dan lebih giat lagi menggalakan, mempromosikan kepada masyarakat Sunda secara luas betapa pentingnya melestarikan Bahasa, Budaya Sunda.” Beber Nanang.
“Budaya membaca sudah berkurang, apalagi minat membaca buku yg berbahasa Sunda. Jangan juga kita menyalahkan derasnya arus teknologi, mungkin dikarenakan buku sebagai bahan bacaannya atau literaturnya yang masih minim baik dari kuantitas yang mampu menyuguhkan banyak pilhan, atau memang dari kualitas yang akan menjadi magnet minat baca anak-anak kita.” Pungkas Nanang sembari menunjukan buku Berbahasa Sunda terbitan terbarunya. (AA)
Alhamdulillah masih aya keneh nu mikahariwang,mikamelang kana nanjeurna basa sunda. Mudah2n rahayat nu aya di tatar sunda tiasa sasarengan mirosea basa sunda.
sip, se 7
Ships kanggo Pak Nanang Sos. M.Pd. mudah-mudahan sagala upayana berhasil terutama kanggo diri urang umumna kanggo generasi anu masih ngarora keneh.
Hanjakal pisan, wartana ngangge basa Indo, matak naon atuh wartana oge ku basa Sunda? Ngawaler wartawan ge atuh ku basa Sunda, t kenging ku basa Indonesia……kitu mamawi, Gan? Hptn ah, hahaha!
Mangga nyanggakeun ka pun lanceuk, Kang Nanag Sos, kedah payus rupina mah kana nami Duta Priangan kedah aya rubik khusus Bahasa Sunda, sakali deui mangga urang sanggakeun kanu akhlina, he he