• Redaksi Box
  • Tentang Kami
  • Pedoman Jurnalistik
Sabtu, Mei 17, 2025
Duta Priangan
Advertisement
  • Home
  • Sosial Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Otonomi Daerah
  • Ragam Berita
No Result
View All Result
Duta Priangan
  • Home
  • Sosial Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Otonomi Daerah
  • Ragam Berita
No Result
View All Result
Penggerak Otonomi Daerah
No Result
View All Result
Home Otorita

Perlawanan Budaya Keagamaan Dari Pesepakbola Profesional Idrissa Gana Gueye Patut Dicontoh

myadmin by myadmin
27 Maret 2023
in Otorita
0
Perlawanan Budaya Keagamaan Dari Pesepakbola Profesional Idrissa Gana Gueye Patut Dicontoh
13
SHARES
25
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Oleh: Jacob Ereste

Menolak eksploitasi dan politisasi bagi seorang pemain bola profesional sungguh patut dipuji dan dihormati dengan mengapresiasi segenap hati keberaniannya bersikap untuk melawan dengan resiko terburuk sekalipun, termasuk ancaman kehilangan pekerjaan. Karena sikap munafik dan hipokrit itu harus bersemayam di dalam hati yang jernih dan bening hingga kejujuran dan ketulusan hati menjadi tentram. Tak mungkin bisa dibohongi.

Keteguhan hati dalam jiwa seorang pemeluk Islam yang sejati ini adalah Idrissa Gana Gueye, pemain bola internasional dari Club PSG asal Sinegal yang bermasalah ketika hendak bermain di Liga Francis untuk melawan Club Montpellier belum lama ini.

Masalah yang viral pada bulan Maret 2023 ini sungguh menarik perhatian berbagai kalangan, tidak hanya di dunia internasional, tapi juga sampai ke pelosok desa Indonesia, hingga terkesan berita pesepakbola yang menolak memakai kaos berwarna pelangi karena menyiratkan sombol L687 (LGBT-red) pada hari antihomopobia, bifobia dan transfobia (anti phobia L687) yang sedang gencar dikampanyekan. Berita yang sampai Indonesia di penghujung Maret 2023 langsung melibas berita tak sedap pemerintah yang lagi gencar melarang agar ASN, TNI dan Polri (Aparatur Sipil Negara, Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia) untuk tidak membuat acara buka puasa bersama, karena pandemi Covid-19 masih dianggap jadi ancaman, kata Presiden Joko Widodo.

Jadi keengganan Idrissa Gana Gueye untuk tidak bermain selama pertandingan di Liga Fancis itu, jelas alasannya, tidak sumir, yaitu personal reason, tidak hendak mengenakan kostum Jersey dengan nomor punggung berwarna pelangi yang khas menjadi ikon atau logonya L687.

Berita terbaru tentang kejahatan dan kekejian untuk memecah belah agama dan membenturkan agama yang satu dengan agama yang lain, jelas semakin nyata sebagai bentuk dari hasrat ingin menjajah dengan cara terbaru yang dibungkus oleh froxy war dalam model imperialis pada era milineal sekarang ini.

Kisah perlawanan budaya khas keagamaan yang dilakukan Idrissa Gana Gueye ini boleh disebut sebagai budaya perlawanan (keagamaan) yang kuat dan kental dari sosok seorang pemeluk Islam sejati yang teguh dan kukuh.

Mereka yang tidak sepakat dengan sikap Idrissa Gana Gueye pun terus berdatangan. Yang pertama merasa terbakar jenggotnya adalah Presiden Federasi Olahraga L687 yang terus mendesak PSG memberi sanksi pada Idrissa Gana Gueye. Katanya, urusan agama tidak seharusnya dibawa masuk dalam olahraga. Padahal, jelas awal sial bermula justru dari gerakan anti phobia terhadap sejumlah masalah termasuk agama. Bahkan, menurut sumber utama berita ini, FA Prancis juga sudah memanggil dan mendesak Idrissa Gana Gueye meminta maaf. Tapi Idrissa Gaba Gueye ogah minta maaf. Bahkan siap dipecat dari club, siap ditolak oleh federasi.

Sikap arogan yang ditolak oleh Idrissa Gana Gueye tanpa rasa takut di-banned dari Liga Prancis atau hukuman lain termasuk ancaman deportasi atau bahkan ancaman kehilangan pekerjaan karena ancaman diputus kontraknya dengan PSG.

Baca Juga: Arogansi Penguasa Tidak Bisa Dibiarkan, Apalagi Minta Untuk Dibenarkan

Hasrat dari berbagai pihak untuk memisahkan agama dari politik bahkan dari tata pemerintahan — kekuasaan– kini mendapat contoh yang baik dari bidang olahraga. Sebab bagi Idrissa Gana Gueye, Islam adalah sikap dan kepribadian untuk tidak menjadi manusia munafik dan hipokrit hanya demi dan untuk pekerjaan yang profesional sekalipun, seperti olahraga. Artinya, sikap dan kepribadian yang teguh dan kukuh bagi para pekerja profesional yang lain pun, bisa dan patut dilakukan dan terus dipertahankan demi dan untuk kemuliaan manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Karena setiap pemeluk Islam yang sejati juga harus memahami dan memaknai hakikat dari rachmatan lil alamin. Begitulah tampaknya, substansi dari sikap yang hendak diungkapkan oleh Idrissa Gana Gueye yang dapag dijadikan contoh agar tidak sampai munafik dan hipokrit. (red/*JS)

Tags: BudayaIdrissa Gana GueyeJacob EresteKeagamaanPerlawananPesepakbola
Previous Post

Arogansi Penguasa Tidak Bisa Dibiarkan, Apalagi Minta Untuk Dibenarkan

Next Post

Santi Permana, Gambarkan Keresahan Ortu Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Yang Mempertanyakan Nasib Pendidikan Anaknya

Next Post
Santi Permana, Gambarkan Keresahan Ortu Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Yang Mempertanyakan Nasib Pendidikan Anaknya

Santi Permana, Gambarkan Keresahan Ortu Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Yang Mempertanyakan Nasib Pendidikan Anaknya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Plt. Kadisdik Kota Tasikmalaya, DR. H. Tedi Setiadi, Drs.,M.Pd Pimpin Apel Dihari Pertama Tugas
Pendidikan

Plt. Kadisdik Kota Tasikmalaya, DR. H. Tedi Setiadi, Drs.,M.Pd Pimpin Apel Dihari Pertama Tugas

by myadmin
22 April 2025
4

"Berkaitan Hari Ini Hari Bumi Internasional, H. Tedi Mengajak Warga Disdik Bersih-bersih Lingkungan" Tasikmalaya, Duta Priangan - Plt Kepala Dinas...

Read more
PT TPS Putuskan Pembatalan Transaksi Sepihak

PT TPS Putuskan Pembatalan Transaksi Sepihak

19 April 2025
PC PGRI Cipedes Sukses Undang 5 Bakal Calon Kandidat Ketua PGRI Kota Tasikmalaya Periode 2025-2030

PC PGRI Cipedes Sukses Undang 5 Bakal Calon Kandidat Ketua PGRI Kota Tasikmalaya Periode 2025-2030

28 April 2025
Abdul Palah Sudah Waktunya Menjadi Ketua PGRI Kota Tasikmalaya Periode 2025-2030

Abdul Palah Sudah Waktunya Menjadi Ketua PGRI Kota Tasikmalaya Periode 2025-2030

20 April 2025
Gubernur Canangkan Revolusi Pendidikan Jabar, SPMB 2025 Harus Bebas Kegaduhan

Gubernur Canangkan Revolusi Pendidikan Jabar, SPMB 2025 Harus Bebas Kegaduhan

26 April 2025

Like Us on Facebook

  • Redaksi Box
  • Tentang Kami
  • Pedoman Jurnalistik
Hotline: 0853-2330-0808 (PIMUM)

© 2019 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegthem by YMProject.

No Result
View All Result
  • Home
  • Sosial Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Otonomi Daerah
  • Ragam Berita

© 2019 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegthem by YMProject.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In