“Lecehkan Insan Pers Saat Hendak Meminta Keterangan Seputar Kegiatanya”
Tasikmalaya Duta Priangan – “Awalnya kami sempat apresiasi terhadap kegiatan acara temu sapa antara Balai Besar Guru Penggerak Provinsi (BBGPP) Jabar dengan Komunitas Belajar yang ada di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis yang diinisiasi oleh BBGPP Jabar dibawah GTK Kemendikbudristek RI ini, namun apa yang terjadi pihak balai yang notabene membimbing Guru Penggerak di Jawa Barat ini sikapnya sangat tidak mencerminkan sosok penggerak ‘Guru Pilihan’ tersebut dengan mengatakan, “Boleh minta keterangan mah, asal jangan minta uang,” demikian Dadang (Jurnalis Online Tasikmalaya-red) menirukan ucapan seseorang dari balai pemangku acara tersebut saat hendak mewancarai salah seorang pengisi acara dari BBGP Jabar, bernama Dr. Yeni di Horison Hotel Tasikmalaya, Selasa, (08/11/2022).

Ujaran sinis dari sosok perempuan pemangku acara dari BBGPP Jabar kepada insan pers saat jeda acara Isoma dimaksud sempat didengar beberapa wartawan lainnya yang berusaha mencari informasi tentang maksud dan tujuan acara yang digelarnya itu, yakni rekan Rian, Dedin dan awak media Duta Priangan sendiri.
Bahkan parahnya lagi, salah seorang laki-laki (Berkemaja merah muda-red) yang mengaku petugas dari balai tersebut sempat menghardik dengan ketua beberapa insan pers dimaksud saat hendak masuk area meja prasmanan Hotel Horison itu. Dan para awak media pun yang biasa dalam suasana makan bersama menggali informasi dari peserta kegiatan itu mengurungkan ikut serta makan siang yang sebetulnya itu bukan tujuan utama dalam rangka melaksanakan Tufoksi Wartawan.
Ketua Forum Wartawan Online Tasikmalaya, Dadang sangat menyayangkan sikap dan perilaku pihak pemangku acara kegiatan dari BBGPP Jabar tersebut.
“Hal ini sungguh merupakan perbuatan melecehkan kami insan pemburu berita apapun kegiatan itu. Namun diawal insan pers hendak mengutip keterangan resmi, pihak yang dihubungi menyampaikan ungkapan yang tidak mendidik. Bagaimana mampu membentuk sosok guru penggerak yang dielu-elukan itu, kalau sikap dari balainya saja mencerminkan tidak mendidik,” ujar Dadang.
Baca Juga: BPBD Kota Tasikmalaya Galakan SPAB Bagi Sekolah Dasar
Mengakhiri pembicaraan dengan Duta Priangan yang sama menyaksikan sikap panitia BBGPP Jabar melecehkan insan pers tersebut menambahkan bahwa pihak panitia dari balai tersebut sempat mengatakan, ‘tadi juga ada ‘Wartawan’ (Oknum-red) yang mencari pihak panitia terang-terangan meminta uang liputan, “Tapi kan itu bukan kami yang ada disini saat jeda rehat sekarang (Dzuhur-red). Prinsip kami kalaulah ada anggaran liputan dari Panpel buat media alakadar uang saku misalnya kami tidak munapik terima, ya kalau tidak ada ngk usah bicara nada ketus seperti itu.” pungkasnya. (AA)
BBGP buka BGPP apalagi BGBP ðŸ¤
Ada kalanya kata tetlontar karena pengalaman sebelumnya yg disejajarkan, ada pula kata terlontar atas dasar candaan karena kedekatan emosional. Semoga semua pihak dapat lebih mengutamakan kebaikan, terlebih dalam dunia Pendidikan. Aaamiin..
Wajah buruk siapa ini ya….sebenarnya…? 😀 Mari kita simak kalimat demi kalimat beritanya baik-baik, dan coba cocokkan dengan kejadian aslinya. Semoga tetap sabar, Bu Dr Yeni. Semoga tetap jaya, BBGP Jawa Barat (Bukan BGPP, ya…:-D)
Sebab akibat. Nyatanya emang banyak oknum datang ke sekolah ngaku2 wartawan pdhl cari sampingan. Sejak dulu, sejak puluhan tahun lalu!
Insan pers bersihkan dong oknum2 yg ngaku2 tersebut. Ini bukan rahasia umum. Semua tahu kok.
Potret buruk wajah wartawan di tasik.
1. Jangan tutup mata, oknum wartawan minta duit udah biasa di daerah2, ga kaya di jakarta. Kok jadi baper.
2. Miskom sama satu orang, baper, langsung angkat berita memojokkan lembaga. Potret buruk wajah bbgp. Isinya ga substansial. Sangat disayangkan.
Bae atuh da emang aya sebagian wartawan nu kitu