Tasikmalaya, Duta Priangan – Dilatarbelakangi realita pertanian yang kian hari kian pelik sarat dengan berbagai persoalan yang implikasinya menyulitkan untuk dilakukan oleh setiap kalangan masyarakat. Menurunnya minat bercocok tanam diperparah minimnya regenerasi karena kaula muda yang kita elu-elukan generasi milenial seakan merasa gengsi bila bekerja menjadi petani.
Bekerja di pabrik diyakini anak sekarang bisa lebih memberikan jaminan untuk hidup sejahtera, dan bangganya bisa hidup di kota.
Hal lain yang bisa kita lihat pada aktivitas keseharian para santri di Pondok Pesantren Mabdaul Ullum yang ada di Desa Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, sedikitnya bisa mengikis rasa kekhawatiran akan hilangnya generasi petani di tanah agraris ini.
Ridwan Maulana, salahsatu santri disana menjelaskan bahwa bertani menjadi bagian aktivitas santri selain menimba ilmu agama yang utama juga bercocok tanam menjadi hal yang turut dikembangkan seiring dengan ilmu pengetahuannya yang langsung dipraktikan.
“Untuk mengisi kekosongan waktu disela jeda home learning (sekolah formal dirumahkan-red), selain menyelesaikan tugas guru melalui daring (online -red) kami para santri memanfaatkan luang waktu dengan bercocok tanam disamping beberapa aktivitas positif lainnya,” ujar Ridwan.
“Menyoal merebaknya Covid-19, kita bukan berarti tidak mengindahkan seruan atau himbauan pihak pemerintah untuk diam dirumah, namun menurut kami, lingkungan pesantren merupakan rumah kami, dan insya Alloh kami merasa aman dan nyaman dengan tetap mengedepankan kewaspadaan dan ikut serta untuk berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” tambah Ridwan.
Masih dikatakan Ridwan, “Kami meyakini bahwa mudah-mudahan dengan kita melakukan kegiatan bersentuhan dengan alam untuk bercocok tanam, ini diharapkan menjadi syariat kita terhindar dari virus yang disebut corona,” imbuhnya.
“Kami melakukan kegiatan bertani seperti ini karena kami meyakini bahwa pekerjaan yang paling utama adalah bertani, sebagaimana apa yang diterangkan di dalam hadits Rasullulah SAW, افضل الكسبى الازرءة. ‘Pekerjaan yang paling utama adalah bertani’, oleh karena itu apa yang kami lakukan ini bisa dijadikan sebagai motivsi untuk para kaum muda khusunya para santri yang berada di Kota Tasikmalaya, karena menurut hemat kami, menjadi santri kita harus mengetahui dan faham segala bidang, tidak terkecuali pertanian.” pungkas Ridwan. ( Willy )