Tasikmalaya, Duta Priangan – Program Adiwiyata adalah salah satu program unggulan Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan. Salah satu elemen yang dibidik dalam program Adiwiyata ini adalah lingkup pendidikan sekolah. Sekolah menjadi target pelaksanaan, karena turut andil dalam membentuk nilai-nilai kehidupan, nilai kepedulian, dan berbudaya lingkungan hidup.
Selain itu sekolah juga diharapkan dapat menciptakan kondisi yang baik sebagai tempat pembelajaran, dan turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan sebagaimana tujuan awal dari program Adiwiyata ini yang telah terintegrasikan dalam visi/misi sekolah, salah satunya SD Negeri Indihiang yang berdomisili di Jalan Letjend H Ibrahim Ajie No. 102 Indihiang Kota Tasikmalaya yang tengah konsen mewujudkan Sekolah Berbasis Lingkungan dengan upaya mengimplementasikan setiap program Adiwiyata.
Adalah Lilis Rosmiati, S.Pd.,M.Pd selaku kepala sekolah sekaligus motor penggerak dari kegiatan berbasis lingkungan ini. Banyak pembenahan dilakukan sekolah ini dalam upaya pelestarian lingkungan, diantaranya melalui Program nol sampah, Pengembangan sistem pengelolaan sampah, Pembudidayaan TOGA dan Green House, dan Program budidaya Hidroponik.
Dijelaskan Lilis Rosmiati, S.Pd., M.Pd, melalui program nol sampah ini mengadaptasi perubahan perilaku warga sekolah untuk melakukan upaya pelestarian lingkungan. Aplikasi termudah dalam program ini diantaranya adalah, tidak membuang sampah sembarangan, menyiapkan tempat-tempat sampah sesuai jenis sampahnya, serta mewajibkan anak-anak membawa wadah bekal makanan dan minuman ke sekolah untuk meminimalisir sampah plastik kemasan. Hal ini sekaligus menumbuhkan kepedulian anak-anak terhadap kebersihan lingkungan.
Lalu pengembangan sistem pengelolaan sampah dimaksud sebagai salag satu faktor terpenting mengingat sampah menyumbang masalah terbesar di sekolah. Program SDN Indihiang yang berkaitan dengan sampah diantaranya, pembuatan pupuk kompos yang dikembangkan melalui proses pengomposan menggunakan MOL (Mikro Organisme Lokal).
Masih dijelaskan Lilis, Salah satu keuntungan plus SDN Indihiang adalah memiliki lahan yang cukup luas untuk mengoptimalkan program-program berbasis lingkungan, lahan terbuka yang luas memungkinkan sekolah bisa menyiapkan raung terbuka khusus untuk budidaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga ) dan Green House.
Menyoal Program budidaya Hidroponik yang juga menjadi program unggulan SDN Indihiang dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata, Lilis menyebut “Pada program budidaya ini, anak-anak diberi penjelasan tentang teori, pemilihan bibit tanaman, pemeliharaan sampai pada perawatan tanaman,” ujar Lilis.
Berita Terkait: https://dutapriangan.co.id/indahnya-dunia-tanpa-plastik/
“Tentunya menerapkan Adiwiyata di sekolah bukanlah perkara yang mudah. Diperlukan konsistensi, kesinambungan, dan partisipasi dari semua pihak. Sekolah dituntut jeli untuk membenahi fisik dan mental warganya untuk peduli terhadap lingkungan. Pada akhirnya semua bukan tentang piala dan piagam adiwiyata, tapi lebih kepada moralitas dan niat untuk mengubah wajah sekolah menjadi berwawasan lingkungan serta mampu menciptakan ruang belajar yang lebih kondusif dan ramah anak.” pungkas Lilis. (DNR/*AA)
Comments 1