Tasikmalaya, Duta Priangan – Sebagaimana kita maklumi bersama, virus corona (Covid-19) yang secara global muncul sejak akhir tahun 2019 lalu tidak hanya mengancam pada kesehatan saja. Perekonomian diberbagai belahan dunia pun turut terkena imbasnya. Industri pariwisata adalah salah satunya.
Sejak pemerintah Indonesia mengumumkan pergantian masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) menuju masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau yang lebih trend disebut dengan New Normal yang kemudian disusul dengan berangsurnya dibuka kembali destinasi wisata terutama di wilayah level aman termasuk wilayah dimaksud adalah Priangan Timur, sudah barang tentu hal ini merupakan suntikan angin segar bagi berbagai aspek dan sendi pernapasan dunia kepariwisataan.
Meski dengan berbagai prasyarat serta kewajiban memperhatikan protokoler kesehatan covid-19, awal masa AKB ini patut disambut dengan kesiapan berbagai pihak elemen keparawisataan sehingga industri parawisata bisa bangkit dan ekonomi masyarakat segera pulih.
Hal itu rupanya yang mendasari disamping sebagai upaya tindak lanjut dari progres Sekretariat Bersama Parawisata dan Ekonomi Kreatif Priangan Timur yang tadi siang, Rabu (03/06/2020) kembali menggelar rapat koordinasi di Gedung Guru Kota Tasikmalaya Jl. Ir H. Juanda 225 Tasikmalaya.
Hadir dalam rakor tersebut, Kadis Parawisata Kabupaten Tasikmalaya, Ir. Safari Agustin, MP yang dalam hal ini selaku Koordinator Sekretariat Bersama Parawisata dan Ekonomi Kreatif Priangan Timur, didampingi Wandy Putu Jayamusthofa selaku Sekretaris, Bangbang Hermana, M.Pd selaku Bendahara, beserta jajaran pengurus dan anggota yang terdiri dari pihak Dinas Parawisata se Priatim serta para pelaku industri parawisata di Priangan Timur.
Dikatakan Safari Agustin, “Sejak nota kesepahaman (MoU) pengembangan wisata dan ekonomi kreatif di Priangan Timur ini terbangun, ada 3 progres dari 10 kriteria yang belum kita tuntaskan akibat Pandemi Covid-19 antaralain, sekretariat, tim kerja, dan Web,” ujar Safari.
Masih dikatakan Safari Agustin, “Sekretariat sudah kita tentukan, Tim Kerja sudah terbentuk, tinggal kita wujudkan Situs Web (Website) yang mampu menyuguhkan informasi secara lengkap berbagai alternatif destinasi wisata di Priatim yang mudah diakses oleh para calon wisatawan,” tambahnya.
“Database destinasi wisata yang akan kita himpun dalam Web ini sudah merupakan sebuah kebutuhan berbagai pihak, dan melalui Web dimaksud pula nantinya, kita baik pemangku kebijakan, pengelola maupun pelaku usaha atau industri wisata akan mendapat feedback menyangkut berbagai hal terutama penataan destinasi wisata yang harus mengikuti keinginan pasar.” pungkas Safari. (AA)