“Dalam 1 Malam 5 Speda Motor, 3 Mobil berikut 1 Angkot Nyaris Fatal Seruduk Material”
Tasikmalaya, Duta Priangan – Kamis dini hari, (07/10/2021) telah terjadi beberapa kecelakaan tunggal pengendara kendaraan roda dua dan empat (Sepeda motor dan mobil-red) di Jalan Letjend H Ibrahim Ajie, tepatnya di Tikungan Panoongan Parakanhonje RT/RW 003/004 Kelurahan Sukamajukaler Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.

Dari keterangan beberapa warga setempat yang berhasil dihimpun Duta Priangan (Kamis-red) dilokasi kejadian. Sejak adanya drofing material proyek peningkatan jaringan irigasi Cihandiwung yang diletakan seenaknya hingga menyita bahu jalan bahkan badan jalan tepatnya di Tikungan Panoongan Indihiang itu telah mengakibatkan beberapa insiden kecelakaan tunggal kendaraan bermotor akibat pengemudi menyerempet bahkan menabrak bongkahan material proyek yang diletakan tidak memperhatikan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas.

Mereka bilang, ini bentuk prilaku sembrono (gegabah-red) pihak pelaksana kegiatan yang seenaknya menurunkan dan menyimpan material proyek di bahu dan badan jalan terlebih ini pas di tikungan dengan tanpa dipasang tanda bahaya. Diperparah lagi bila malam tiba dengan disfungsinya (Padam-red) lampu penerangan jalan (PJU) disekitar tempat kejadian kecelakaan.

“Jangankan malam hari, siang hari pun para pengendara yang datang dari arah barat (Arah Bandung-red) dipastikan tidak bisa melihat jelas dari jarak aman adanya bongkahan material ditikungan dimaksud. Pasalnya pihak pelaksana tidak memasang papan “Hati-hati Ada Pekerjaan” atau kalimat apapun yang semestinya sebagai tanda memberi perhatian bagi para pengendara yang hendak melintas tikungan dari jarak aman hingga mereka mengurangi kecepatan atau bersiap menginjak rem,” ujar warga setempat yang menyaksikan beberapa kecelakaan sepanjang malam hingga dini hari tadi (Kamis-red), bahkan warga disana sempat memberikan pertolongan kepada Ibu Rumah Tangga (IRT) atas nama Yani pengendara speda motor yang menabrak tumpukan material batu yang tidak jelas dilihatnya saat masuk Tikungan Panoongan tersebut dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sumber lain yang tinggalnya tidak jauh dari lokasi kejadian pun mengatakan, “Semalaman saya sempat melek dibuatnya mendengar beberapa kali bunyi “brak” yang ditenggarai mobil menyerempet tumpukan material dimaksud, tak lama kemudian speda motor juga sempat tergelincir, namun mereka pun lekas berlalu melanjutkan perjalanan, entah merasa takut karena situasi gelap atau memang tidak terluka parah,” jelasnya.
“Belum lagi suara rem mendadak,” lanjutnya, “dari kendaraan yang datang dari arah Tasikmalaya karena pas di tikungan maut tersebut ada kendaraan dari lawan arah yang mendadak banting stir ke kanan menghindar bongkahan material proyek ditikungan itu,” imbuhnya.
Kembali diterangkan sumber, “Sepanjang malam itu (malam Kamis-red) suasana Tikungan Panoongan seolah menjadi area mangkalnya malaikat maut, dan kekhawatiran warga atas hal itu terbukti, 5 speda motor, 3 mobil berikut 1 Angkot telah jadi korban.” tandas sumber yang enggan menyebut nama.
Masih dibeberkan sumber, “Bahkan jelang waktu subuh saya mendengar suara benturan lumayan cukup keras ditikungan tersebut. Saya dan para tetangga pun berlari kearah sumber suara wanita yang meminta tolong. Ternyata itu Ibu Yani warga kampung sebelah yang berkemudi speda motor menabrak tumpukan material pasir dan batu yang tidak dilihatnya ada dibahu jalan, korban pun lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat” terang sumber.
Korban kecelakaan Yani (40) warga Kp. Cibungkul Kelurahan Sukamajukaler Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya yang tiada lain masih kerabat salah seorang warga setempat yang menolongnya itu. Seusainya dari rumah sakit (mendapat penanganan medis untuk luka dibadannya-red) ia tidak pulang melainkan kembali ke lokasi kejadian untuk meminta pertanggungjawaban pihak pelaksana proyek.
Diungkapkan Yani, “Melewati jalan dini hari dengan mengendarai sepeda motor ini bagi saya sudah menjadi aktivitas keseharian untuk pergi belanja ke pasar membeli bahan dan barang dagangan warung. Sama sekali saya tahu di badan jalan tikungan itu ada tumpukan material,” katanya.
“Tadi subuh itu ditikungan ini (lokasi kejadian-red) tidak ada tanda seperti papan perhatian apalagi penerangan. Dengan perasaan sangat kaget pas nikung motor saya menabrak tumpukan batu, masih untung saya kemudikan motor dengan laju pelan,” paparnya kepada Duta Priangan yang ditimpali para sumber lain bahwa memang selama ada pekerjaan disana mereka tidak melihat dipasangnya papan perhatian atau rambu pengaman lainnya.
Selang cukup lama juga menunggu, akhirnya Yani (korban-red) berhasil bertemu dengan pihak pelaksana proyek, sebut saja Agus yang dihadapan para warga ia akan bertanggungjawab meski sepenuhnya itu kesalahan pihak suplier material yang telah membongkar muatan material bukan pada waktu yang diinginkannya (Diluar jam kerja-red). Demikian Agus berkilah.
Hingga berita ini dilansir, Duta Priangan belum kembali memastikan kondisi korban Yani, dan belum menerima masukan dari para korban lainnya sebagaimana diterangkan warga bahwa sejak semalam sebelum korban Yani, ada 7 insiden, namun kata warga disana mungkin pengendara tidak luka parah atau menderita kerugian kecelakaan sebagaimana dialami Yani, dan Duta Priangan pun belum sempat kembali bertemu pihak pelaksana untuk melengkapi bahan informasi agar berita ini berimbang. Bila dilhat dari papan informasinya, proyek itu berstampel Dinas PUPR Kota Tasikmalaya bersumber anggaran Bankeu Prov Jabar 2021 dengan nama kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder, dst. Sub Kegiatan Peningkatan Jaringan Irigasi Permukaan yang dilaksanaka oleh CV Artindo. (NZ)