Bandung, Duta Priangan – Masalah narkotika menjadi salah satu masalah yang sangat serius di Indonesia. Perederannya yang masif ke seluruh pelosok negeri, bukan saja melibatkan orang dewasa tapi juga anak sekolah. Anak sekolah tidak sekedar sebagai pemakai, tapi sudah mulai “digarap” sebagai pengedar. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan para orang tua yang anaknya mulai tumbuh remaja. Terkait hal tersebut, Barisan Anti Narkotika (BATIK) melakukan konsolidasi internal untuk mengokohkan program dan aksi nyata dalam melakukan pemberantasan sekaligus pencegahan penyalahgunaan narkotika.
Bertempat dikediaman Pembina BATIK, Ir. Dede Farhan Aulawi, SE., MM dibilangan Mega Asri Sukaraja Bandung, belum lama ini jajaran Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah berkumpul untuk bermusyawarah dalam menyusun langkah – langkah penting yang harus diambil agar peredaran narkotika dan sejenisnya bisa distop.
Nampak hadir pada kesempatan itu, Ketua Umum DPP BATIK Agung Arianto, Ketua DPD BATIK Jabar, KH. Alawy al Bantany beserta segenap jajaran pengurus DPP dan DPD BATIK lainnya.
Untk mengetahui lebih jauh kegiatan BATIK ini, Duta Priangan secara langsung menghubungi Dede Farhan Aulawi selaku Pembina BATIK, dan Dede menjelaskan bahwa apa yang dilakukan BATIK merupakan contoh konkrit partisipasi masyarakat dalam mendukung program Pemerintah di bidang pemberantasan narkotika.
“Dalam praktik di lapangan BATIK tentu perlu kerjasama dengan Pemerintah, BNN, maupun Kepolisian agar programnya bisa sinergis. BATIK bisa menjadi mata dan telinga bagi aparat penegak hukum, sehingga bisa membantu aparat dengan memberikan informasi – informasi yang relevan.” tandas Dede. (A Ich/*AA)